Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Jilbab, Kedok Tersangka Jalankan Bisnis Madu Palsu di Kampung Pulo

Kompas.com - 12/06/2015, 22:29 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembuat madu palsu, JH (55) dan SH (70), warga Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur punya cara khusus agar bisnis ilegalnya tidak tercium polisi. Tersangka mengaku menjual dagangan lain sebagai kedok untuk menutupi bisnis madu palsunya.

"Kedua tersangka mengaku menjual jilbab. Tetapi itu cuma kedok saja. Setelah diselidiki lebih lanjut, mereka memproduksi madu secara terselubung," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Tejo Yuantoro, Jumat (12/6/2015).

Kepada petugas, tersangka juga mengatakan bahwa mereka tidak menerima pembeli yang mengambil langsung ke tempat usahanya yang menjual jilbab. Melainkan, diantarkan langsung ke sejumlah kedai jamu dan toko-toko di pasar tradisional.

Meski menjalankan usahanya secara terselubung, tersangka mengaku sempat diamankan petugas beberapa tahun lalu, karena menjual madu palsu.

Namun, setelah diberi peringatan, ternyata praktik tersebut masih berlanjut hingga saat ini. "Tersangka juga mengaku pernah diamankan polisi karena memproduksi madu ilegal. Namun, hal tersebut tidak diindahkan, karena hanya bersifat arahan agar tidak memproduksi madu palsu," ujar dia.

Sebelumnya, kedua tersangka berserta barang bukti alat pembuat madu palsu diamankan petugas di kontrakannya di Jatinegara, Jumat (5/6/2015) lalu.

Keduanya mengaku telah menjalankan bisnis tersebut secara turun temurun selama puluhan tahun. Polisi menjerat keduanya dengan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dengan ancaman maksimal empat tahun penjara.

Tersangka juga dijerat pasal-pasal UU RI tentang Perlindungan Konsumen, Pangan, Kesehatan, Perindustrian, dan Perdagangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Megapolitan
Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Megapolitan
Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Megapolitan
Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com