Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Ramadhan, Kurma di Tanah Abang Belum Banyak Peminat

Kompas.com - 18/06/2015, 16:20 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas pedagang kurma pada hari pertama Ramadhan, Kamis (18/6/2015), belum terlihat ramai. Tidak banyak pembeli yang berkunjung ke toko-toko kurma grosir dan eceran yang terpusat di area Blok C Tanah Abang itu.

"Lagi sepi hari ini. Pasaran kurma enggak tetap sih. Lagian baru hari pertama puasa," kata Rusdi, pedagang di toko kurma Al Andalus Fairuz yang ditemui Kompas.com pada Kamis (18/6/2015) siang.

Meski tidak banyak aktivitas jual beli kurma di tokonya pada awal bulan puasa ini, Rusdi tidak buru-buru berpikiran negatif. Menurut dia, intensitas pengunjung yang rendah di awal Ramadhan juga rutin terjadi pada 3 tahun terakhir.

Oleh karena itu ia tidak merasa resah dengan hal itu. Harga kurma secara umum juga tidak mengalami perubahan.

"Nanti biasanya hari kelima sampai sepanjang minggu ke 2 naik lagi, minggu ke 3 turun minggu ke 4 normal lagi," ujarnya.

Menurut pria ini, intensitas tertinggi pembeli yang bekunjung ke tokonya justru terjadi pada sebelum puasa. Penyebabnya, banyak pembeli dari luar kota yang menjadikan kurma sebagai oleh-oleh saat mudik atau untuk dijual kembali di daerah asalnya saat bulan puasa berlangsung.

"Karena di Tanah Abang kebanyakan grosiran juga jadi 2 hari sebelum puasa kemarin banyak banget yang datang, kita jadi kewalahan juga. Kebanyakan dari luar kota beli buat oleh-oleh, buat dijual lagi juga banyak," ujar Fairuz.

Kurma yang ada di sejumlah toko yang ada di kawasan Blok C itu berasal dari Iran, Mekah, Madinah, hingga California. Harga kurma juga bervariasi menurut jenisnya, ada yang mulai dijual dengan harga Rp 10.000 hingga ratusan ribu rupiah per kilogramnya.

Pengamatan Kompas.com, memang belum terlihat keramaian pembeli di toko-toko penjual kurma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com