Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun Beraksi, Sindikat Penipuan Mengaku Pejabat Raup Rp 5 Miliar

Kompas.com - 19/06/2015, 18:26 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sindikat penipuan asal Sidrap, Sulawesi Selatan mengaku sudah dua tahun beraksi. Komplotan ini beraksi dengan mengaku sebagai pejabat di Indonesia. Selama dua tahun beraksi, mereka mendapatkan uang sebesar Rp 5 miliar.

"Total uang yang didapat sindikat ini mencapai Rp 5 miliar," kata Kanit II Subdit Jatanras Polda Metro Jaya Komisaris Arsya Khadafi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (19/6/2015).

Dalam kasus beberapa waktu lalu, kelompok ini menipu anggota Bendahara Satu Ditsabhara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Kustiowati. Mereka mengaku sebagai Direktur Sabhara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Subarkah. [Baca: Ditipu Modus Mutasi Jabatan, Pejabat Sabhara Polda Metro Kehilangan Rp 200 Juta]

Akibatnya, sekitar Rp 200 juta raib diambil para penipu. Setelah mendapatkan hasilnya, mereka kemudian memecah uang tersebut ke beberapa ATM. Hal ini diduga untuk mengelabui dan mencuci uang tersebut.

Menurut Arsya, komplotan ini bekerja cukup rapi dan sistematis. "Kurang lebih sudah dua tahun mereka melakukan penipuan," ucap Arsyaf.

Sebelumnya, tujuh orang dibekuk oleh Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Senin (15/6/2015). Mereka dibekuk setelah mencoba untuk menipu Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna lewat bendaharanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com