Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh PRT dan Pembakar Rumah di Pejaten Ditangkap

Kompas.com - 25/06/2015, 10:21 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembunuh pekerja rumah tangga (PRT), Ariani, dan pembakar rumah di Jalan Siaga 1D, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, diringkus aparat kepolisian. Pelaku ditangkap oleh tim gabungan dari Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya.

"Iya betul sudah ditangkap, nanti dirilis selengkapnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar M Iqbal, Jakarta, Kamis (25/6/2015).

Polisi belum mengungkap identitas pelaku yang masih diperiksa secara intensif. Pemeriksaan tersebut dilakukan guna mendalami motif yang dilakukan oleh pelaku.

Sebelumnya, Ariani ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dengan tangan terikat. Pelaku diduga mengikatnya dengan kain. Setelah menganiaya Ariani, pelaku diduga membakar rumah seluas 200 meter persegi tersebut. [Baca: Ada Pria Lari Keluar dari Rumah Mewah yang Terbakar di Pejaten]

Namun, hingga kini, polisi belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran itu. Ariani menderita luka parah setelah mendapat 15 tusukan di tubuhnya. Nyawa Ariani pun tidak terselamatkan dan meninggal di Rumah Sakit MH Thamrin pada Rabu (24/6/2015) pukul 17.00 WIB. [Baca: Korban Penusukan di Rumah Mewah yang Terbakar Meninggal]

Diketahui, api mulai terlihat warga sekitar pukul 09.05 WIB. Selanjutnya, warga mulai berupaya memadamkan api. Tak lama, 16 unit mobil pemadam kebakaran datang. Api baru berhasil dipadamkan pada pukul 10.20 WIB. [Baca: PRT Kritis dengan 15 Tusukan di Lokasi Kebakaran Rumah Mewah di Pejaten]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com