Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Gendong Anak, Pengemis Ini Punya Perhiasan Senilai Rp 30 Juta

Kompas.com - 10/07/2015, 12:31 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tak disangka, Handayani (46), pengemis yang tertangkap oleh petuga Satpol PP, mengantongi uang Rp 5,55 juta. Bahkan, setelah digeledah, dia memiliki perhiasan senilai Rp 30 juta.

Handayani yang tengah menggendong anaknya, Neneng (8), tertangkap petugas Satpol PP pada Kamis (9/7/2015), di Cipinang Baru, Pulogadung, Jakarta Timur.

Kepada wartawan, perempuan asal Sumedang ini mengaku hartanya itu adalah hasil mengemis di Jakarta selama enam tahun.

"Ada yang saya belikan perhiasan di toko. Ada juga uang yang sengaja saya simpan," kata Handayani, di Panti Sosial Bina Insan Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (10/7/2015).

Handayani mengaku, wilayah mengemisnya berpindah-pindah di Jakarta. Mulai dari Cipinang Baru, Cililitan, Pulogadung dan lainnya. Hanya bermodal minta-minta ke rumah-rumah sambil menggendong anak, Handayani memperoleh rata-rata Rp 100.000 per hari.

"Kadang kalau awal bulan suka ada yang ngasih Rp 50.000," ujar Handayani.

Handayani mengaku sudah bolak-balik Sumedang - Jakarta selama 20 tahunan. Beberapa pekerjaan seperti menjadi buruh cuci pernah dilakoninya.

"Tapi jadi kuli cuci enggak dapat apa-apa. Dulu waktu saya masih gadis sebulan cuma dibayar Rp 50.000. Mending jadi pengemis," ujar Handayani.

Jadi pengemis baginya tidak begitu sulit. Kendalanya hanya saat berhadapan dengan razia petugas.

Handayani mengaku, dia sudah lima kali masuk panti. Tiga kali di Panti Sosial Kedoya, Jakarta Barat dan dua kali di Panti Sosial Cipayung. Dia mengaku belum kapok meski bakal dikirim pulang ke kampung halamannya. "Enggak mau, di sana sepi," ujarnya.

Kepala Panti Bina Insan Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur, Haryanto, mengatakan, Handayani kedapatan menyimpan hartanya tersebut di dalam badan.

"Jadi dia menyimpan uang dan perhiasan itu di dalam plastik yang disembunyikan di perut. Di perutnya juga banyak sekali dompet-dompet," ujar Haryanto.

Saat tertangkap, petugas tak tahu kalau ibu satu anak itu membawa uang dan perhiasan banyak. "Tadinya kami tidak tahu kalau bawa barang perhiasan. Setelah didalami, didalam perutnya itu ada bungkus plastik yang terdapat kalung dan gelang," ujarnya.

Haryanto membenarkan ibu satu anak ini sudah lama mengemis di Jakarta. Sehari-hari, wilayah operasinya tak menentu dan berpindah-pindah tempat tinggal. Keduanya kini sudah diamankan di panti tersebut. Rencananya, pihak panti akan memulangkan ke daerah asalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com