Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tanggapan Ahok Disebut Lakukan "Mark-up" Harga Lahan

Kompas.com - 15/07/2015, 11:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah pihaknya melakukan penggelembungan harga nilai jual obyek pajak (NJOP) untuk membeli 3,64 hektar lahan Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat.

DKI membeli lahan RS Sumber Waras sesuai harga NJOP tahun 2014 dengan nilai Rp 20.755.000 per meter persegi. Sementara itu, berdasarkan temuan lembaga penelitian Garuda Institute, NJOP lahan RS Sumber Waras yang dibeli Pemprov DKI seharusnya Rp 7.440.000 per meter persegi. Lahan yang dibeli itu rencananya akan difungsikan untuk RS khusus kanker. 

"Kalau gitu, yang Garuda itu sekarang beliin aku tanah deh. Aku mau beli 3,8 hektar tanah di tengah kota Jakarta pakai harga NJOP. Suruh mereka cariin deh," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (15/7/2015). 

"Sekarang kan kami butuh tanah buat bikin rumah sakit nih. Siapa pun mau jual tanah di DKI, yang sudah matang, bebas banjir, dan bisa langsung bangun, luasnya 3,8 hektar, dan pakai harga NJOP, panggil saya. Mau saya beli lahannya. Kalian cari saja, ada enggak di Jakarta, lahan dijual seperti itu? Apalagi di Jakarta Barat enggak punya RSUD," kata dia lagi.

Basuki menjelaskan, NJOP yang ditunjukkan Garuda Institute merupakan NJOP untuk rumah permukiman penduduk di belakang RS Sumber Waras. Ia meminta pihak tersebut untuk tidak membandingkan lahan RS Sumber Waras dengan perkampungan karena pasti berbeda secara NJOP. Basuki menjelaskan, sejak akhir 2011 hingga 2014, harga tanah di DKI naik 3-5 kali lipat.

"Kami akhirnya membuat rumus. Misalnya yang lokasinya di jalan raya, seperti Menteng itu, harga NJOP-nya 80 persen mendekati harga appraisal (taksiran). Akan tetapi, rumah penduduk di gang-gang segala macam itu tidak naik banyak, hanya dua kali lipat, karena warga pasti teriak kalau PBB tiba-tiba naik dari Rp 3 juta jadi Rp 15 juta," kata Basuki. 

"Saya mah enggak masalah kok kalau saya harus balikin duit pembelian lahan (RS Sumber Waras). Ya tetapi logikanya di mana, jangan bandingin ayam sama itik gitu lho," kata Basuki lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com