Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transportasi dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta Masih Menyulitkan

Kompas.com - 21/07/2015, 16:11 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menampung banyak keluhan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta terkait akses transportasi ke area tersebut.

Akses ke bandara saat ini hanya ada tiga, yakni melalui jalan tol, kawasan Rawa Bokor, Jakarta Barat, serta jalan memutar di Perimeter Utara dan Perimeter Selatan yang hanya bisa diakses dari Tangerang.

"Sulit sekali kalau mau ke Bandara Soekarno-Hatta. Di dunia, satu-satunya bandara yang mudah dijangkau dengan jalan tol hanya Bandara Soekarno-Hatta. Maka dari itu, kereta api yang menuju bandara sangat dinanti-nanti penumpang," kata Tulus saat dihubungi, Selasa (21/7/2015).

Tulus menjelaskan, penumpang yang akan menuju ke luar bandara diberi alternatif, seperti menggunakan taksi dan bus. Namun, kekurangannya, jumlah bus lebih sedikit dibandingkan taksi yang dalam waktu dekat juga akan ditambah lagi hingga 1.000 unit. Sementara itu, penumpang bus mengeluhkan Damri selaku operator karena memiliki pelayanan yang buruk.

"Kebanyakan bus di bandara itu Damri. Butuh setengah jam buat bus bisa keluar dari area bandara karena harus berputar-putar beberapa kali ke terminal-terminal. Hal ini dianggap buang-buang waktu dan tidak efektif," tutur Tulus.

Sopir bus Damri berputar-putar untuk mencari penumpang sampai kendaraan tersebut penuh dan barulah bergerak ke luar area bandara. Bus Damri di bandara melayani rute-rute ke wilayah Jabodetabek, antara lain Blok M, Pulogadung, Rawamangun, Bekasi, Bogor, dan Kampung Melayu.

Tulus mengimbau kepada PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara agar lebih fokus pada penambahan jumlah bus dibanding taksi. Selain memiliki tarif yang lebih murah, bus pun bisa mengangkut lebih banyak penumpang. Adapun jumlah taksi saat ini dinilai sudah sangat cukup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com