Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Enggak Ada Mereka, Berantakan Semua Urusan Rumah"

Kompas.com - 24/07/2015, 10:43 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga Jakarta masih kelabakan saat ditinggal mudik para pembantu rumah tangga (PRT) mereka. Terlebih banyak dari warga Jakarta yang sudah kembali berkantor sejak awal minggu ini.

"Jadi kerepotan itu pasti. Saya sama suami sama-sama bekerja dan udah masuk mulai Rabu (22/7/2015) kemarin. Otomatis jadi putar otak nitip anak di mana soalnya biasanya ada mbaknya (PRT) yang ngerawat," ucap Nindya (32) kepada Kompas.com, Jumat (24/7/2015).

Perempuan berdomisili di Tangerang itu ditinggal mudik PRT sejak seminggu lalu. Karena itu, Nindya mengaku setiap pagi terpaksa menitipkan anaknya yang berusia 5 tahun di tempat penitipan anak di Tangerang. Ia pun merogoh kocek sebesar Rp 65.000 setiap hari untuk biaya penitipan.

Keberadaan PRT bagi sebagian warga Jakarta memang tak bisa diabaikan. Bagi karyawan kantor, peran PRT sangat penting untuk menyelesaikan urusan dalam rumah.

"Saya kan biasa ada PRT sama sopir. Enggak ada mereka berantakan semua urusan rumah. Apalagi suopir, karena saya harus kerja mondar mandir sana sini dan dia yang antar jemput. Kalau urusan masak, PRT saya sudah paham indra perasa saya sama Ibu. Jadi pas enggak ada dia, kita bingung mau makan di mana," kata Joan (27), yang PRT-nya baru kembali mudik pada Senin (27/7/2015) mendatang.

Selama ditinggal PRT, Joan yang tinggal bersama ibunya lebih banyak membeli makanan siap saji di sejumlah tempat makan. Pasalnya, kesibukan keduanya yang sama-sama bekerja membuat mereka memilih hal-hal yang tergolong instan untuk memenuhi kebutuhan di rumah.

"Sekarang juga jadi nyetir sendiri atau naik taksi karena sopir masih belum balik," tambah Joan.

Bagi pekerja kantoran, keseharian memang lebih banyak habis di kantor dibanding di rumah sendiri. Oleh karena itu saat tidak ada PRT, semua pekerjaan terasa lebih berat bagi sebagian warga Jakarta yang bekerja kantoran.

Muthi (34), seorang pekerja kantoran bahkan tak jarang membawa anaknya ke kantor saat PRT tak ada di rumah. Ia juga terpaksa beraktivitas ekstra untuk memenuhi kebutuhan di rumah.

"Selama enggak ada PRT aku harus sesuaikan pola kerja. Ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum kerja jadi pas pulang kerja semua sudah beres. Selama ini kan PRT yang kerjain. Dan selama dia enggak ada, capeknya makin dobel," kata Muthi yang PRT-nya masih menunggu tiket transportasi murah untuk kembali ke Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami yang Bunuh Istrinya di Pulogadung Bekerja Sebagai Pegawai KAI

Suami yang Bunuh Istrinya di Pulogadung Bekerja Sebagai Pegawai KAI

Megapolitan
Pengemudi Ojol Sempat Dibuntuti Preman Usai Ambil Paket Misterius Berisi Sabu di Cengkareng

Pengemudi Ojol Sempat Dibuntuti Preman Usai Ambil Paket Misterius Berisi Sabu di Cengkareng

Megapolitan
Duduk Perkara Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Bermula dari Persoalan Kunci Rumah

Duduk Perkara Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Bermula dari Persoalan Kunci Rumah

Megapolitan
Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus untuk Urus WNA Pengungsi di Depan Kantor UNHCR

Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus untuk Urus WNA Pengungsi di Depan Kantor UNHCR

Megapolitan
Tiga Tahun Kepergian Ayahnya, Warga Depok: Sekarang Rasanya Kayak Bokap Lagi ke Luar Kota yang Sangat Lama

Tiga Tahun Kepergian Ayahnya, Warga Depok: Sekarang Rasanya Kayak Bokap Lagi ke Luar Kota yang Sangat Lama

Megapolitan
Pengamen Bunuh Lansia Penderita Alzheimer di Bogor, Pukul Korban Sebelum Menjatuhkannya ke Kali

Pengamen Bunuh Lansia Penderita Alzheimer di Bogor, Pukul Korban Sebelum Menjatuhkannya ke Kali

Megapolitan
Pegawainya Diduga Bunuh Diri, Restoran BBQ Korea di Blok M Langsung Tutup

Pegawainya Diduga Bunuh Diri, Restoran BBQ Korea di Blok M Langsung Tutup

Megapolitan
2 Selebgram di Bogor Ditangkap Polisi, Terlibat Judi 'Online' dan Video Asusila

2 Selebgram di Bogor Ditangkap Polisi, Terlibat Judi "Online" dan Video Asusila

Megapolitan
Viral Lagu Sal Priadi, 6 Makam di Tanah Kusir Berhias Bunga Matahari

Viral Lagu Sal Priadi, 6 Makam di Tanah Kusir Berhias Bunga Matahari

Megapolitan
Polisi Duga Bocah yang Tewas di Tol Cijago Ditabrak Mobil Saat Sedang Kejar Layang-layang

Polisi Duga Bocah yang Tewas di Tol Cijago Ditabrak Mobil Saat Sedang Kejar Layang-layang

Megapolitan
Ditinggal Pergi Orang Tersayang dalam Sekali Waktu, Kini Dea Masih seperti Mimpi

Ditinggal Pergi Orang Tersayang dalam Sekali Waktu, Kini Dea Masih seperti Mimpi

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Jakbar Temukan 1 Klip Sabu dalam Paket yang Diantarnya

Pengemudi Ojol di Jakbar Temukan 1 Klip Sabu dalam Paket yang Diantarnya

Megapolitan
Pasar TU Bogor Kebakaran, Kerugian Ditaksir Capai Rp 2 Miliar

Pasar TU Bogor Kebakaran, Kerugian Ditaksir Capai Rp 2 Miliar

Megapolitan
Istri yang Dibakar Suaminya di Cipondoh Tangerang Alami Luka Bakar 27 Persen

Istri yang Dibakar Suaminya di Cipondoh Tangerang Alami Luka Bakar 27 Persen

Megapolitan
Malangnya Pegawai Warung Mi Ayam di Tangerang, Dikeroyok 'Debt Collector' Usai Bantu Pengendara Pertahankan Motor

Malangnya Pegawai Warung Mi Ayam di Tangerang, Dikeroyok "Debt Collector" Usai Bantu Pengendara Pertahankan Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com