Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marketing Villa Kencana Cikarang Sebut Kualitas Rumah Subsidi Tak Bisa Disamakan dengan Komersial

Kompas.com - 27/06/2024, 15:41 WIB
Baharudin Al Farisi,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

KABUPATEN BEKASI, KOMPAS.com - Koordinator marketing perumahan Villa Kencana Cikarang, Riko Mario, mengatakan, kualitas material bangunan yang digunakan oleh pihaknya tak bisa disamakan dengan perumahan komersial atau non subsidi.

Pasalnya, sejak awal dibangun, Villa Kencana Cikarang memang diperuntukkan sebagai perumahan subsidi pemerintah.

“Sekarang gini ya, kualitas gimana? Namanya perumahan subsidi ya kan, ya tidak bisa disamakan dengan perumahan klaster atau komersil, dari segi bangunan dan segala macam,” ujar Riko saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/6/2024).

Riko mengakui bahwa tidak sedikit rumah di Villa Kencana Cikarang yang material bangunannya menggunakan kayu cepat rapuh.

“Kalau sekarang kan mayoritas kebanyakan sudah pakai aluminium, sudah pakai baja ringan," ujarnya.

Baca juga: Marketing Akui Ada Pemilik yang Jual Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang karena Tak Kuat Bayar Angsuran

Namun, terkait sejumlah bangunan yang terbengkalai, kata Riko, itu disebabkan karena pemilik tak menempati rumah tersebut. 

Menurut dia, rumah non subsidi yang material bangunannya berkualitas sekalipun lama-kelamaan akan hancur jika tidak dirawat.

“Ya bagaimana tidak hancur? Namanya rumah kalau tidak ditempati, makin lama makin hancur. Jangankan rumah subsidi, rumah yang bagus saja, kalau enggak ditempati, lama-lama terbengkalai,” kata Riko.

“Yang membuat hancur kan rindang-rindang dari pohon, binatang, atau apa, tikus segala macam, kan itu yang bikin hancur, rayap-rayap,” lanjutnya. 

Riko mengeklaim, pihaknya telah mengimbau para pemilik rumah agar menempati hunian mereka di Villa Kencana Cikarang. Jika tidak dihuni, setidaknya pemilik rutin membersihkan rumah.

“Kadang pada enggak sempat semua, masih sibuk di Jakarta. Makanya yang terbengkalai itu yang di tahap tiga, di blok J dan I, karena nasabah ngeyel untuk merapikan rumahnya,” pungkas Riko.

Diberitakan sebelumnya, kompleks perumahan subsidi di Cikarang, Jawa Barat, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Mei 2017, kini kondisinya memprihatinkan.

Perumahan yang bernama Villa Kencana Cikarang itu tampak seperti kota mati lantaran banyak rumah yang terbengkalai dan tak berpenghuni. Villa Kencana Cikarang mempunyai segudang permasalahan pada kondisi bangunan rumah maupun lingkungan di sekitarnya.

Baca juga: Marketing Klaim hanya 20 Persen Rumah di Villa Kencana Cikarang yang Tak Berpenghuni

Seorang warga bernama Joko (47) menduga rumah subsidi yang mereka beli ini banyak tidak tepat sasaran.

"Ini mungkin salah sasaran juga. Misal udah punya rumah, keuangannya bagus, invest kan di sini. Kemungkinan pasti ada," ujar Joko kepada Kompas.com, Rabu (19/6/2024).

Adapun perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ini merupakan karya PT Arrayan Bekasi Development (SPS Group). Pembangunan perumahan tersebut dimulai sejak 2016.

Menempati lahan seluas 105 hektar, ada 8.749 unit rumah tipe 25/60 yang dibangun di Villa Kencana Cikarang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com