Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GKPI, Gereja Tersembunyi yang Pernah Didemo FPI

Kompas.com - 25/07/2015, 10:16 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Akses jalan di Jalan Catur Tunggal, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, lebih mirip gang ketimbang sebuah jalan. Dengan lebar jalan sekitar 5 meter, mobil yang lewat pun harus berhenti jika berpapasan di jalan tersebut.

Tepat di belakang bangunan pertama jika memasuki Jalan tersebut, Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) berdiri. Lokasi yang kurang strategis, menyebabkan GKPI dianggap sebagai bangunan misterius.

Jika dilihat dari luar, tidak ada simbol bangunan yang menandakan itu sebuah gereja. Hanya sebuah pelang kecil bertuliskan "GKPI Jatinegara" yang menandakan bahwa itu merupakan tempat ibadah.

"Kalau bukan orang sana, pasti enggak tahu kalau itu gereja. Orang belum tentu tahu apa itu GKPI," kata Wenti (43), warga sekitar yang ditemui Kompas.com, Jumat (24/7/2015).

Menurut ibu dua anak tersebut, lazimnya rumah ibadah, perlu memasang simbol tertentu di bangunan fisiknya. Sepertinya halnya, kubah, lonceng, salib dan sebagainya. "Setahu saya kalau gereja kan ada salib di atapnya," ujarnya.

Tak hanya ketiadaan simbol rumah ibadah, di depan jalan masuk menuju kawasan RT 012/001 itu juga tidak terlihat pelang atau penanda jika di jalan tersebut terdapat gereja.

Saat waktu ibadah dilaksanakan, Minggu, halaman tersebut akan dipenuhi parkiran puluhan mobil jemaat gereja. Sebab, area parkir gereja hanya sanggup menampung sekira 5-6 mobil ukuran minibus.

"Wah, kalau tiap (hari) Minggu, pasti rame. Jalanan penuh, karena parkirnya di tepi jalan. Kadang-kadang, mobil lain enggak bisa lewat," ujar warga lainnya, Sapuji (38).

Terkait sengketa izin mendirikan bangunan (IMB) di gereja tersebut, diakuinya seorang warga, memang sudah berlangsung lama. Bahkan, sejak awal akan dibangun penambahan ruang di lantai dua, sempat didemo organisasi masyarakat (ormas) FPI.

"Dulu pernah didemo sama FPI. Sekitar setahun yang lalu. Mereka (FPI) minta pihak gereja tidak melanjutkan pembangunan di lantai dua," ujar Agung (35), warga yang tinggal tepat di seberang jalan gedung GKPI.

Agung juga sempat menyimak aksi demo yang terjadi di depan rumahnya. Menurut dia, saat itu, pihak FPI meminta pengelola gedung agar membongkar bangunannya diduga tidak memiliki IMB resmi terkait tempat ibadah.

"Alasannya juga sama seperti sekarang. Dianggap enggak pakai IMB," ucapnya.

Namun, aksi demo tersebut, kata Agung, dapat kondusif karena dicegah pihak kepolisian.

Awalnya, GKPI memang diakui warga setempat sebagai bangunan rumah biasa. Setelah kepemilikan bangunan berpindah tangan, fungsinya pun ikut berganti.

Ditemui terpisah, Anggota komisi B DPRD DKI, Joni Adventus Hutapea, mengatakan jika GKPI tersebut merupakan resort wilayah Jatinegara. Sedangkan pusatnya, berada di Pulomas, Jaktim.

"Ini kan resortnya, kalau pusatnya di kawasan Pulo Mas. Mustinya pemerintah tidak memberi syarat, jika memanggil ingin memfasilitasi warga," ujarnya.

Sebelumnya, Wali Kota Jaktim menegaskan bahwa bangunan yang dianggap ilegal itu harus segera dibongkar. Sebab, GKPI dinilai melanggar perda Provinsi DKI tentang izin mendirikan bangunan (IMB) dan peraturan bersama menteri agama dan mendagri tahun 2006 tentang pendirian tempat beribadah.

Saat ini, nasib gereja tersebut sedang berada di ujung tombak. Pemprov DKI akan membongkar bangunan tersebut Sabtu ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com