Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI: Kantor Sementara Kami Tempatnya Sangat Jauh dan Menyulitkan

Kompas.com - 08/08/2015, 12:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Sumarno mengungkapkan alasannya mengadukan jauhnya kantor sementara instansi tersebut kepada Komisi A (pemerintahan) DPRD DKI.

Menurut Sumarno, kantor sementara yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu letaknya tidak strategis dan menyulitkan kinerja mereka menjelang pelaksanaan Pilkada 2017.

Adapun kantor KPU DKI yang terletak di Jalan Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta Pusat, tengah direnovasi. Selama renovasi, Pemprov DKI memindahkan KPU DKI sementara ke Gedung Mitra Praja Sunter, Jakarta Utara. (Baca: Ketua KPU DKI: Kok Kesannya Kami Kayak PKL)

"Kami itu keberatan karena tempat yang diberikan sangat jauh, aksesnya juga susah. Tentu tidak strategis jika kantor KPU DKI berada di pinggiran Jakarta meski hanya tempat sementara," kata Sumarno, Sabtu (8/8/2015). (Baca: KPU DKI: Tak Ada Masalah dengan Tempat Sementara di Sunter)

Sulitnya akses akan menghambat proses tahapan pilkada mendatang. Ia juga mengaku telah meminta lokasi alternatif lainnya kepada Pemprov DKI. Dalam hal ini, Komisi A DPRD dan Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede sudah mengetahui permintaan tersebut. 

"Kami ditawari sebuah gedung di Jalan Salemba Raya. Gedung itu sekarang ditempati oleh Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat. Gedungnya kami lihat representatif dan mudah aksesnya. Namun, sampai sekarang, gedung itu masih ditempati. Jadi, kami harus terus berkoordinasi," kata mantan Ketua Pokja Sosialisasi KPU DKI itu. (Baca: KPU DKI "Ngotot" Ingin Tempati Gedung Sudin Pendidikan)

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah berulang kali bertemu komisioner KPU DKI. Kedua belah pihak juga sepakat atas penempatan sementara KPU DKI di Mitra Praja Sunter, Jakarta Utara. (Baca: Ahok: Mungkin Orang KPU DKI Sudah Main Politik Juga Apa Ya?)

Karena itu, ia menengarai adanya "permainan politik" antara Komisi A DPRD dan KPU DKI. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI telah berkirim surat kepada KPU DKI untuk segera mengosongkan kantor yang terletak di Gambir tersebut.

Kepala BPKAD DKI Heru Budihartono berjanji segera mengomunikasikan permintaan KPU DKI menempati Kantor Sudin Dikmen Jakarta Pusat kepada Kepala Dinas Pendidikan DKI Arie Budhiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Tugu Selamat Datang Depok yang Kini Gelap Gulita dan Dicoret-coret

Kondisi Tugu Selamat Datang Depok yang Kini Gelap Gulita dan Dicoret-coret

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 28 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 28 Juni 2024

Megapolitan
Iklan Skincare 'Cerah' Terkait Pilkada Jabar, Bima Arya: Kampanye Harus Beda dan Unik

Iklan Skincare "Cerah" Terkait Pilkada Jabar, Bima Arya: Kampanye Harus Beda dan Unik

Megapolitan
Pasang Billboard Skincare 'Cerah' di Bogor, Bima Arya Akui Terkait Pilkada Jabar

Pasang Billboard Skincare "Cerah" di Bogor, Bima Arya Akui Terkait Pilkada Jabar

Megapolitan
Dijanjikan Komisi dari 'Like' dan 'Subscribe' Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Dijanjikan Komisi dari "Like" dan "Subscribe" Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Megapolitan
Dua Penipu Modus 'Like' dan 'Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Dua Penipu Modus "Like" dan "Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

Megapolitan
WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube di Indonesia

WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube di Indonesia

Megapolitan
Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Megapolitan
Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com