JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman menilai rencana Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana untuk memanggil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama tidak perlu dipermasalahkan. Prabowo menganggap ajakan anggota Dewan untuk bertemu Ahok (sapaan Basuki) bukanlah upaya untuk berkelahi melawan Ahok.
"Jangan diartikan manggil Gubernur itu ngajak berantem, bukan begitu artinya," ujar Prabowo ketika dihubungi, Minggu (9/8/2015).
Prabowo mengatakan, Lulung telah bercerita mengenai rencananya memanggil Ahok itu. Selama ini, Ahok selalu menilai bahwa kasus korupsi yang sedang ditangani Bareskrim Polri merupakan ulah DPRD. Anggota DPRD disebut telah bermain-main dalam kasus ini.
"Padahal, sampai saat ini enggak ada anggota DPRD yang dinyatakan terlibat," ujar Prabowo.
Prabowo menceritakan, Lulung heran karena selama ini namanya lebih diidentikkan dengan dua kasus korupsi itu. Hal itulah yang ingin diluruskan oleh Lulung.
"Pak Lulung kan tegas ingin bertanya, 'Salah saya di mana ya?'. Saya bukan belain Pak Lulung lho. Enggak salah dong kalau kita mau panggil Gubernur," ujar Prabowo.
Akan tetapi, sampai saat ini rencana Lulung untuk memanggil Ahok belum dapat terlaksana. Hal tersebut karena belum adanya restu dari Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.
Sebelumnya, Lulung sempat ingin menjadi inisiator pemanggilan Ahok beberapa waktu lalu. Lulung mengacu pada dua kasus korupsi yang sedang ditangani oleh Badan Reserse Kriminal Polri saat ini, yaitu kasus pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS) dan kasus pengadaan printer dan scanner atau pemindai.
Lulung mengatakan, kasus korupsi tersebut tidak lepas dari tanggung jawab Ahok sebagai Gubernur. Ahok pun akan dimintai penjelasan dalam pemanggilan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.