Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Belum Bahas KUA-PPAS karena....

Kompas.com - 12/08/2015, 15:17 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Anggaran DPRD DKI Prabowo Soenirman mengakui bahwa Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 belum dibahas.

Menurut dia salah satu masalah yang menjadi penyebabnya adalah perbedaan persepsi format KUAPPAS. "Kendala pertama ada perbedaan persepsi tentang pembentukan KUA-PPAS," ujar Prabowo di gedung DPRD DKI, Rabu (12/8/2015).

Prabowo mengatakan sebagian anggota DPRD menganggap bahwa KUA-PPAS harus dalam bentuk gelondongan dan tidak terperinci. Ketika Pemerintah Provinsi DKI memberi KUAPPAS dengan format terperinci, DPRD menjadi ragu untuk bahas karena khawatir menyalahi peraturan.

Akhirnya, diundanglah Dirjen Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Reydonnyzar Moenek untuk menjelaskan hal itu beberapa waktu lalu.

Setelah mendapat pernyataan dari Kemendagri, Prabowo mengatakan anggota Banggar masih menunggu Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi untuk menindaklanjuti pertemuan itu.

"Nanti kalau memang format terperinci itu sesuai dengan peraturan, pasti kita setujui," ujar Prabowo.

Hal kedua yang juga menjadi kendala adalah mengenai aspirasi masyarakat yang ditampung Dewan. Prabowo mempertanyakan kemungkinan aspirasi Dewan agar dapat ditampung semua.

Dia mengatakan semua aspirasi atau pokok pikiran itu tidak berarti harus dimasukan dalam anggaran seluruhnya. Setidaknya ada ruang untuk membahas hal tersebut terlebih dahulu.

"Apakah aspirasi dewan bisa ditampung semua atau tidak. Aspirasi kita belum tentu diterima semua, dia juga belum tentu kita terima semuanya loh," ujar Prabowo.

Prabowo pun tidak khawatir jika Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menyalahkan DPRD yang belum membahas KUA-PPAS. Meskipun pembahasan terlambat, Prabowo pun menjamin bahwa target penyelesaian seluruh rangkaian penyusunan anggaran ini akan selesai tepat waktu.

"Pokoknya kita akan bahas, enggak mungkin kita engak bahas," ujar Prabowo.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri menegur Pemerintah Provinsi DKI akibat keterlambatan pembahasan KUA-PPAS 2016. Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kemudian menyebut keterlambatan itu disebabkan oleh DPRD DKI.

"Masalahnya, DPRD enggak bisa terima begitu kami buat (KUA-PPAS 2016) itu terperinci," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (11/8/2015). [Baca: DKI Ditegur Kemendagri, Ahok Salahkan DPRD]

Basuki menjelaskan, pada KUA-PPAS tahun-tahun sebelumnya hanya disebutkan program prioritas. Basuki menginginkan KUA-PPAS dibahas secara terperinci untuk meminimalkan kemungkinan munculnya anggaran siluman, seperti yang terjadi pada KUA-PPAS Perubahan 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kejar Pelaku Penjambretan di CFD Jakarta yang Tertangkap Kamera Fotografer

Polisi Kejar Pelaku Penjambretan di CFD Jakarta yang Tertangkap Kamera Fotografer

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Diduga Berawal dari Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Diduga Berawal dari Pembacokan

Megapolitan
Satu Motor Warga Ringsek Diseruduk Sapi Kurban yang Mengamuk di Pasar Rebo

Satu Motor Warga Ringsek Diseruduk Sapi Kurban yang Mengamuk di Pasar Rebo

Megapolitan
Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com