Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Modus Pengamen di Angkutan Umum Beraksi di Jakarta Selatan

Kompas.com - 14/08/2015, 05:15 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berhati-hatilah jika anda suka bepergian menggunakan transportasi umum jenis Metromini. Pasalnya, komplotan rampok modus pengamen kini mulai berani beraksi di Metromini saat penumpangnya sepi.

Seperti yang dialami, Efendi (23) dan temannya Sukron (24), saat menumpangi Metromini S 75 rute Blok M - Pasar Minggu, Kamis (13/8/2015) siang. "Keduanya menjadi korban perampokan saat kondisi bus sedang sepi penumpang," ujar Panit Reskrim Polsek Mampang, Inspektur Satu Agus Herwahyu Adi kepada wartawan.

Peristiwa tersebut bermula saat kedua korban menumpangi Metromini S 75 sekira pukul 13.00 WIB. Saat di tengah perjalanan, tiga orang pengamen ikut ke bus dan langsung beraksi. Salah satu dari mereka menyanyikan lagu seperti pengamen pada umumnya. Sementara itu, kedua rekannya mendekat kedua pelaku dan mencoba mengintimidasi dengan senjata tajam (sajam) yang telah disiapkan sebelumnya.

Mereka meminta harta benda korban, mulai dari dompet, gadget hingga atribut yang dikenakan, seperti sepatu, jaket, topi dan lainnya. Saat melancarkan aksinya, para pelaku menodong senjata tajam jenis pisau ke arah korban. Sehingga korban hanya bisa pasrah dan menurut kemauan pelaku.

Akibat insiden tersebut, kedua korban terpaksa merelakan dua unit ponsel, jaket serta sepatu milik mereka. Tanpa belas kasihan, para pelaku kemudian meninggalkan kedua korban asal Jember, Jawa Timur tersebut.

Tidak terima menjadi korban perampokan, keduanya melaporkan insiden yang dialami ke Polsek Mampang Prapatan.  "Saya pikir, ini modus kriminalitas baru saat ini. Jadi, kami imbau para penumpang dapat selektif dalam menggunakan jasa angkutan umum," pesan Agus.

Agus mengatakan, jika pihaknya telah menerima laporan korban. Keterangan korban, akan dijadikan petunjuk bagi polisi untuk melacak keberadaan para pelaku, yang diduga masih berkeliaran di Ibu Kota. "Pasti kita kejar pelakunya," pungkas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com