Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Terlapor Penyekapan Anak Pernah Alami Gangguan Jiwa dan Pakai Narkoba

Kompas.com - 21/08/2015, 22:33 WIB
Tangguh Sipria Riang,
Desy Afrianti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - An, ayah sekaligus terlapor kasus dugaan penyekapan terhadap anak kandungnya, Jo (10), diketahui pernah mengalami gangguan jiwa dan menggunakan narkoba. Hal tersebut diketahui setelah pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan mengecek ke pihak rumah sakit tempat warga Perum Gading Residence, Kelapa Gading, Jakarta Utara itu dirawat.

"An pernah mengalami gangguan kejiwaan dan menggunakan narkoba. Itu keterangan dari pihak rumah sakit," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda, saat dihubungi, Jumat (21/8/2015). (Baca: KPAI Ajak Polisi Jemput Anak Korban yang Diduga Ditelantarkan Ayah Sendiri)

Meski demikian, Erlinda belum menanyakan lebih lanjut perihal tersebut. Sebab, pihak KPAI baru akan melakukan assessment terhadap An, beberapa hari ke depan.

"Semua akan diketahui setelah kita lakukan assessment terhadap An. Kapan dirinya diperiksa dokter terkait dugaan gangguan kejiwaan. Termasuk juga kemungkinan lainnya, seperti dugaan penggunaan narkoba seperti yang keterangan yang diberikan pihak rumah sakit," ujarnya.

Dugaan gangguan kejiwaan tersebut menjadi alasan bagi AF melaporkan suaminya saat melakukan penyekapan terhadap anak mereka.

Sebab, sejak dugaan penyekapan oleh An dilakukan sejak seminggu lalu, Jo diketahui tidak diberi makan dan dilarang bersekolah.

Kekerasan psikis itu membuat AF khawatir bakal berlanjut menjadi penganiayaan terhadap anaknya. Sehingga, AF pun melaporkan kasus tersebut ke Polrestro Jakarta Utara atas dasar dugaan penyekapan, Kamis (20/8/2015) malam.

Sebelumnya, pihak KPAI dan aparat Polrestro Jakarta Utara telah melakukan penjemputan terhadap Jo. Rencananya, Jo akan ditempatkan di rumah aman Kemensos RI selama proses assessment dilakukan terhadap Jo mau pun An.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com