Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Bakal Jadikan Jalan Sudirman seperti New York, Ini Konsepnya

Kompas.com - 06/09/2015, 19:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menghilangkan jalur lambat di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Jalur itu rencananya akan digunakan untuk pelebaran trotoar.

"Akan tetapi, tunggu (pembangunan) MRT (mass rapid transit) selesai dulu. Jalur lambat mau dibuang untuk memperlebar trotoar," kata Basuki di Plaza Senayan, Jakarta, Minggu (6/9/2015). 

Setelah pelebaran trotoar dilakukan, pengelola gedung-gedung di sepanjang Jalan Sudirman harus merobohkan pagar atau pembatas mereka.

Nantinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memberi insentif kepada pemilik gedung, berupa pemasangan layar light-emitting diode (LED) tanpa harus membayar pajak.

"Jadi kalau kamu punya gedung dan pasang LED tanpa terima iklan, kamu tidak usah bayar pajak. Kalau kamu terima iklan, pembagiannya 70-30, 70 untuk pemilik gedung dan 30 buat DKI. Nah kami mau kasih insentif seperti itu," kata pria yang biasa disapa Ahok itu. 

Basuki meyakini, dengan demikian, nantinya Jalan Sudirman di Jakarta tak kalah dengan New York ataupun Tokyo, Jepang. "Nanti di sana ada LED, restoran, dan bisa jadi kawasan terpadu seperti Orchard, Singapura; dan New York," kata Basuki. 

Wacana Pemprov DKI untuk membongkar pagar-pagar gedung Jalan Sudirman sudah diucapkan sejak September 2013 lalu.

Kini, pada bulan yang sama dan tahun yang berbeda, Basuki kembali menyampaikan wacananya itu. Diharapkan, program itu baru dapat berjalan setelah pembangunan MRT rampung atau pada tahun 2018-2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com