Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekwan Sebut Jadwal Kunker Komisi D DPRD DKI Sempat Berubah karena Asap

Kompas.com - 10/09/2015, 15:29 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Dewan DKI Muhammad Yuliadi mengakui, ada perubahan agenda kunjungan kerja khusus untuk Komisi D yang saat ini berada di Bali. Sebab, awalnya, Komisi D dijadwalkan pergi ke Palembang.

"Komisi D itu agendanya berubah mendadak karena ternyata tidak bisa mendarat di Palembang akibat ada asap itu. Akhirnya, mereka dijadwalkan ulang ke Bali sama dengan Komisi E juga. Tetapi, saya yakin Komisi E diterima dengan baik karena jadwal mereka tidak berubah," ujar Yuliadi di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2015).

Akan tetapi, kata Yuliadi, Kesekretariatan Dewan langsung melakukan koordinasi ulang dengan tujuan kunker baru setelah tujuan kunker Komisi D yang lama dibatalkan.

Yuliadi memastikan bahwa sudah ada konfirmasi dari Kesekretariatan Dewan Bali mengenai rencana kunjungan DPRD DKI. (Baca: Respons Ketua DPRD DKI Saat Tahu Kunker Hanya untuk "Numpang" ke Toilet di DPRD Bali)

"Enggak mungkin kita nyelonong saja karena anggota Dewan kan juga ada pertanggungjawabannya, daftar kehadirannya, foto," ujar Yuliadi.

Sejumlah anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta yang berniat melakukan kunjungan kerja ke Komisi III DPRD Bali, Kamis, "kecele". Tak seorang pun anggota DPRD Bali yang menemui rombongan itu.

Awalnya, kunjungan itu dilakukan untuk bersilaturahim dan untuk bertukar pandangan serta berbagi pengalaman antar-anggota Dewan.

"Kemudian, ingin juga bertanya bagaimana tahapan-tahapan di sini (Bali) dalam memutuskan sesuatu kebijakan terkait penganggaran jalan, penganggaran air, dan sebagainya. Contohnya, Bali yang ditopang oleh pariwisata, berapa persen sih alokasinya?" kata Bestari Barus, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta di Denpasar, Bali.

Rombongan tiba menggunakan bus pariwisata pada pukul 12.15 Wita dan kembali naik bus pada pukul 12.30 Wita.

Hanya 15 menit mereka singgah di Kompleks DPRD Bali dan ternyata tidak melakukan kunjungan ke dalam gedung. Rombongan turun dari bus hanya untuk melihat gedung sidang dan menumpang buang air kecil di toilet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com