Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Daging Kurban Hanya Menumpuk di Perkotaan...

Kompas.com - 16/09/2015, 18:03 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

KOMPAS.com – Menurut Guru Besar Sejarah Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Azyumardi Azra kepada KOMPAS.com, ibadah kurban, sesuai dengan kandungan maknanya, juga bertujuan membuat seseorang lebih qarib atau dekat dengan Tuhan sekaligus dengan manusia lain. Hewan sembelihan kurban bertujuan mendekatkan ikatan batin antara orang berharta dan tak berpunya.

Hal senada diungkapkan Pengamat Sosial Universitas Sumatera Utara (USU) Yos Rizal. Ia mengatakan, nilai sosial yang terkandung dalam ibadah berkurban tak ternilai harganya.

"Sukarela dan ikhlas mengeluarkan sebagian harta untuk berkurban merupakan wujud mensyukuri nikmat Allah yang diberikan pada kita. Untuk itu, sifat ini haruslah terus didorong agar umat Islam menyadari akan arti penting dan makna berkurban," ucapnya.

Bukan sekadar penggugur kewajiban

Sementara itu, saat dihubungi KOMPAS.com pada Rabu (16/09/15), Nazhori Author, salah satu pengurus Lazismu mengungkapkan, arti "mendekatkan" dalam kata kurban tidak akan terjadi jika manfaatnya tidak diterima oleh si penerima. Karena, menurutnya, tujuan dasar berkurban adalah ingin memberi makna kepada mereka yang membutuhkan.

"Bukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban saja," tutur Nazhori.

Hal itu sebenarnya sudah disadari oleh sebagian orang, terutama mereka yang berniat berkurban namun tinggal di kawasan jauh dari kantong kemiskinan. Namun ini, seperti diungkapkan Direktur Utama Lazismu M Khoirul Muttaqin, menjadi dilema bagi mereka.

"Melihat pengalaman lalu, mereka (partisipan kurban) bingung mau didistribusikan ke mana kurbannya, karena di kota-kota besar sudah menumpuk," ujar Khoirul.

Karena itu sejak 2010, Lazismu giat menjadi penyambung antara orang-orang yang ingin berkurban dan para penerima dari kaum kurang mampu. Dalam pelaksanaanya, lembaga filantropi ini memanfaatkan 114 jejaring di seluruh Indonesia. Mereka bertugas memetakan lokasi, menggalang dana, dan melaksanakan kurban di daerah-daerah.

Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan ribuan relawan dari komunitas-komunitas untuk mendistribusikan hewan kurban ke pelosok negeri. Mereka biasanya berasal dari komunitas pelajar, mahasiswa, pemuda, komunitas hobi, profesional, bahkan kelompok pengajian.

"Kami memang menargetkan distribusi kurban ke kawasan-kawasan padat penduduk, kumuh, daerah pinggiran, terbelakang, dan daerah yang mengalami bencana," kata Nazhori.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Suasana penjualan hewan qurban di Mall Hewan Qurban milik Haji Doni di Depok, Jawa Barat, Selasa (15/9/2015). Haji Doni menyulap showroom mobil miliknya menjadi lapak penjualan hewan kurban dan menggunakan sales promotion girls untuk menarik konsumen.
Tantangan saat "blusukan"

Tahun lalu, saat menyambangi Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur, Koordinator Lazismu Daerah Lembata Jufri Bin Daud Hobamatan mengaku tak akan melupakan pengalamannya. Menurut Jufri, warga setempat belum pernah menikmati kurban sapi.

Ia menceritakan, memesan sapi bukanlah hal mudah di Pulau Lembata. Rata-rata sapi dipesan langsung dari peternakan milik warga yang pemeliharaannya masih tradisional. Karena itu, agar mendapatkan hewan kurban sehat dan berkualitas, sapi harus dipesan jauh-jauh hari.

Tak hanya masalah sapi. Akses jalan ke enam desa di sana masih terbilang minim karena lokasinya terpencil dan jauh. Jalan terjal berbatu sepanjang perjalanan pun harus dihadapi Jufri dan panitia. Ketika sampai di sana, Jufri melihat keadaan warga cukup memprihatinkan.

"Karena musim kemarau panjang, sebagian besar lahan pertanian warga dilanda kekeringan sehingga mereka harus kerja serabutan," katanya.

"Terus terang mereka sangat senang karena baru kali ini ada kurban sapi. Harapan mereka mudah-mudahan tahun depan ada lagi," kata Jufri.

Saat itu, sebanyak enam ekor sapi telah didistribusikan. Dengan jumlah ini, sekitar 1.200 Kepala Keluarga (KK) bisa menikmati santapan daging sapi.

Baca juga: Sebelumnya, Orang-Orang ini Tak Pernah Mencicipi Daging Kurban...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com