Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Internasional Tempat Gabriella Tenggelam Diliburkan

Kompas.com - 18/09/2015, 11:50 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah internasional Global Sevilla School di Kembangan, Jakarta Barat, diliburkan, menyusul meninggalnya salah satu murid kelas III SD di sana, Gabriella Sheril (8) saat mengikuti mata pelajaran renang, Kamis (17/9/2015) pagi.

Seperti diberitakan, Gabriella ditemukan tenggelam dan tidak sadarkan diri oleh teman-teman sekelasnya di kolam renang tersebut hingga akhirnya meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.

"Mohon maaf, kami belum bisa memberikan informasi apa-apa. Hari ini manajemen meliburkan sekolah karena kejadian kemarin. Sekolah normal lagi hari Senin depan," kata petugas keamanan sekolah, Saiful, kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2015).

Peristiwa tenggelamnya Gabriella terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Pada waktu itu, kegiatan belajar-mengajar tetap berlangsung seperti biasa. Sedangkan sejumlah perwakilan sekolah langsung membawa Gabriella ke rumah sakit.

Setelah Gabriella dinyatakan meninggal dunia, pihak sekolah bersama orangtua Gabriella sepakat melaporkan kasus ini ke polisi.

Pada peristiwa kemarin, Gabriella bersama 20 murid lainnya sedang bersiap untuk mengambil nilai mata pelajaran berenang ini. Tingga tiba-tiba mereka dihebohkan oleh suara murid lain yang berteriak memanggil nama Gabriella. [Baca: Mau Ambil Nilai Renang, Gabriella Ditemukan Tenggelam oleh Temannya]

"Teman-temannya pada teriak, 'Gabriella, Gabriella'. Ternyata korban tenggelam di dalam kolam renang itu. Langsung guru di sana tolong korban dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pondok Indah di Puri," tutur Kapolsek Kembangan Komisaris Sukatma, Kamis sore.

Dari hasil pemeriksaan sementara, menurut Sukatma, belum diketahui penyebab Gabriella tiba-tiba tenggelam hingga tidak sadarkan diri. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.

Sampai saat ini, sudah ada lima orang saksi dari keluarga Gabriella dan pihak sekolah yang diperiksa. Kasus ini ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com