Warga berolahraga di dekat proyek transportasi massal cepat (MRT) di kawasan Bundaran Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/9). Mesin pengebor terowongan (tunnel boring machine) untuk jalur MRT akan mulai dioperasikan di lokasi tersebut pada Senin (21/9) ini. Selama acara peresmian dimulainya pengeboran terowongan berlangsung, badan jalan akan dikurangi satu lajur.
Dua pekan lalu, Presiden Joko Widodo mencanangkan pembangunan kereta ringan (light rail transit) di tepi Tol Jagorawi di dekat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Hari ini Jokowi dijadwalkan meresmikan pengoperasian perdana mesin bor bawah tanah transportasi massal cepat.
Apalagi dari 1,9 juta kendaraan yang digunakan warga Jabodetabek, 98 persen adalah kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor. Dalam kondisi jalan kelebihan beban, pembangunan moda angkutan umum berbasis rel dinilai jadi pilihan jitu.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami menjelaskan, mesin bor kereta massal cepat (MRT) akan bekerja selama 24 jam. "Pengangkutan tanah dan bebatuan sisa pengeboran dilakukan malam hari saat arus lalu lintas tidak terlalu padat," kata Dono, Minggu (20/9).
Menurut Dono, pengangkutan material sudah sering dilakukan saat pekerja membangun stasiun bawah tanah. Tanah dan bebatuan sisa pengeboran akan dibawa ke Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.
Mesin bor akan bekerja di atas landasan kerja berupa lorong selebar 8 meter. Lorong berada di kedalaman 12 meter di bawah Patung Senayan. Sebuah mesin bor membutuhkan waktu satu menit per putaran. Mesin seberat 2.100 ton itu bisa bekerja sejauh 10 meter per hari.
Untuk membuat terowongan bawah tanah dari Senayan hingga Setiabudi, yang panjangnya sekitar 3,1 kilometer, dibutuhkan waktu 1 tahun. Pengeboran akan melewati empat stasiun, yaitu Senayan, Istora, Bendungan Hilir, dan Setiabudi.
Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Masdes Arroufi menyatakan, saat peresmian dimulainya pengeboran terowongan, Senin ini, badan jalan akan dikurangi satu lajur, khususnya di Bundaran Senayan. Hal ini dilakukan selama acara berlangsung.
Menurut Masdes, petugas tak akan menutup jalur, tetapi hanya mengurangi lajur di sekitar lokasi selama sekitar tiga jam acara hingga pukul 12.00. Pengurangan lajur berlaku di sekitar Patung Pemuda di Bundaran Senayan, baik lalu lintas dari arah Jalan Jenderal Sudirman maupun dari Jalan Sisingamangaraja. Lajur akan menciut dari tiga jadi dua.
"Pindah lajur secara situasional untuk arus lalu lintas dari Jalan Senopati menuju Jalan Jenderal Sudirman yang biasanya belok kanan di sisi utara bundaran besok (hari ini) melalui sisi selatan. Pengguna jalan agar mengikuti arahan petugas di lapangan," kata Masdes.
Masih terkait infrastruktur transportasi, pembangunan dan pembongkaran sejumlah tiang Tol Tanjung Priok, Seksi E2 Cilincing-Kali Baru, terus berjalan. Puluhan tiang dari 68 tiang yang tidak sesuai konstruksi saat ini telah dibongkar. Meski begitu, kontraktor diharapkan mempercepat pembangunan agar bisa selesai dari jadwal.
Berdasarkan data yang ada, hingga Kamis (17/9), 30 tiang dari total 68 (sebelumnya disebut 66) tiang telah dibongkar pihak pelaksana Tol Priok Seksi E2, dalam hal ini PT Kawajo-Kajima-Waskita Joint Operation. Sementara 38 tiang lainnya masih dalam proses pembongkaran.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Tanjung Priok Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bambang Nurhadi menyampaikan, pembongkaran tiang itu telah mencapai 44 persen. Sisanya terus berjalan dan diproyeksikan selesai April 2016.
"Selain pembongkaran tiang ini, juga telah berjalan rekonstruksi tiang-tiang lainnya. Kemajuannya sudah 30 persen dan masih on the track,"ucapnya.
Meski begitu, lanjut Bambang, pihaknya menginstruksikan kontraktor tetap berusaha agar mempercepat pengerjaan. Diharapkan, seksi E2 selesai sebelum Maret 2017. Dengan demikian, tol bisa selesai sebelum akhir masa penambahan waktu. (MKN/JAL/DNA)
Berita ini telah terbit di harian Kompas edisi 21 September 2015, di halaman 26 dengan judul "Proyek MRT Masuki Fase Baru".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.