Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Normalisasi dari Hilir ke Hulu

Kompas.com - 21/09/2015, 16:02 WIB
Aliran air Kali Ciliwung juga disodet ke Kanal Timur melalui Kali Cipinang. Penyodetan aliran air menggunakan pipa dengan kapasitas 60 meter kubik per detik yang pekerjaannya sampai saat ini masih berlangsung.

Jika kawasan hilir di Kampung Pulo sudah siap pun, menurut Iskandar, itu juga tak berarti alur Kali Ciliwung di Kebon Baru dapat langsung dipotong. Hambatan besar masih dihadapi karena ada lebih dari 4.000 keluarga bermukim dalam kelokan Kali Ciliwung itu yang perlu direlokasi.

"Rencana kami, warga di dalam kelokan sungai itu dikeluarkan sementara selama dua tahun. Kemudian di tempat tinggalnya didirikan rusun sebagai tempat relokasi. Namun, itu bukan pekerjaan mudah," jelasnya.

Karena itu, menurut Iskandar, rencana pekerjaan memotong alur Kali Ciliwung diletakkan di urutan terakhir. Sementara itu, BBWSCC juga membangun pengendali banjir di kawasan hulu Ciliwung dengan membangun Waduk Ciawi dan Sukamahi.


Pulihkan lingkungan kali

Iskandar mengatakan, rencana teknis normalisasi Ciliwung ini merupakan rencana ideal untuk memulihkan kondisi lingkungan kali. Hal itu pula yang dilaksanakan di sejumlah negara maju yang telah memiliki tata kelola air yang baik saat pertama kali memulai normalisasi.

Tentang kekhawatiran penggunaan beton di dinding kali merusak lingkungan, menurut Iskandar, itu sangat bergantung pada kondisi area bantaran. Bantaran yang berada di tengah kepungan hunian, seperti Kampung Pulo, hanya dapat menggunakan beton karena di sana tak ada pepohonan yang dapat menahan dinding sungai. Lain halnya di kawasan Condet, dinding Kali Ciliwung di sana akan diperkuat secara alami oleh pepohonan.

Iskandar mengaku, dengan teknis normalisasi yang dilaksanakan sekarang, itu memang tak menjamin Jakarta benar-benar bebas dari banjir. Dalam sejarahnya pun banjir di Jakarta sudah terjadi sejak zaman penjajahan Belanda.

Buktinya pada 1922 Pemerintah Belanda dengan bantuan Profesor Herman van Breen membangun Kanal Barat untuk menyodet aliran Kali Ciliwung. Pada masa itu pun telah direncanakan pembangunan Kanal Timur yang baru terealisasi sebelum 2010.

"Setidaknya normalisasi ini mengurangi potensi banjir Jakarta," jelasnya. (FRO/DNA/MDN)

------

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Senin, 21 September 2015, dengan judul "Normalisasi dari Hilir ke Hulu".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com