Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Normalisasi dari Hilir ke Hulu

Kompas.com - 21/09/2015, 16:02 WIB
Komprehensif

Namun, dalam penanganan banjir, menurut Mudjiadi, normalisasi Kali Ciliwung tetap dilaksanakan secara komprehensif. Di hulu air ditahan dengan pembuatan waduk. Di tengah dibuat normalisasi agar air dapat cepat mengalir. Di hilir dibangun tanggul laut.

Menurut Mudjiadi, tanggul laut itu untuk menampung limpahan air dari hulu. Tanggul laut itu dibutuhkan karena hingga 2050 aliran sungai di Jakarta sudah tak mampu meluncur secara gravitasi akibat parahnya penurunan muka tanah di Jakarta.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI, Jakarta dengan luas 661,52 kilometer persegi, sekitar 40 persen atau 24.000 hektar merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata di bawah permukaan air laut. Jakarta juga menjadi pertemuan 13 sungai yang bermuara di Teluk Jakarta.


Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) selaku pelaksana normalisasi Kali Ciliwung telah memetakan area pekerjaan normalisasi menjadi empat ruas sepanjang 21,5 kilometer, dari Pintu Air Manggarai sampai jalan layang TB Simatupang. Kepala BBWSCC Teuku Iskandar menyampaikan, pembagian empat ruas itu hanya area kerja. Namun, dalam pelaksanaan normalisasi tergantung pembebasan lahan.

Cakupan normalisasi

Normalisasi itu meliputi pekerjaan memperlebar kali, memperdalam kali, dan memperkuat dindingnya dengan beton, serta menambah jalan inspeksi. Hanya di kawasan bantaran yang masih hijau, seperti di kawasan Condet, Jakarta Timur, dinding Kali Ciliwung diperkuat secara alami, atau tidak menggunakan beton.

Namun, rencana ini pun menuai kritik dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat. Ciliwung Merdeka, misalnya, menilai normalisasi Kali Ciliwung mengganggu keberlangsungan hidup masyarakat bantaran. Menurut Ketua Ciliwung Merdeka Sandyawan Sumardi, hunian di bantaran kali itu masih memungkinkan, yakni berupa rumah susun dengan sistem pasang surut.

"Ketika volume air meningkat, lantai dasar rusun dapat menjadi tempat air. Saat volume air turun, warga dapat memanfaatkan lantai dasar itu sebagai taman dan juga berkebun," jelasnya.

KOMPAS / AGUS SUSANTO Aktivitas warga di bantaran Sungai Ciliwung yang menyempit antara Tebet di Jakarta Selatan dan Jatinegara di Jakarta Timur, Jumat (18/9/2015).

Iskandar mengaku, pihaknya juga telah memperoleh usulan itu dari Ciliwung Merdeka. Namun, pihaknya tak dapat mengikuti usulan itu karena tak disertai rencana detail. Ide pasang surut itu juga berarti harus ada saluran sirkulasi air untuk menjamin air tetap mengalir.

"Kami tetap lebih mengutamakan keselamatan warga. Tak mungkin kami membiarkan warga tinggal di daerah berisiko banjir," ujar Iskandar.

Untuk normalisasi Kali Ciliwung pun, Iskandar mengungkapkan, ada bagian Kali Ciliwung yang akan dipotong, yakni di kawasan Kebon Baru, Jakarta Selatan. Alur kali itu meliuk lebar menyerupai bokong Semar. Menurut rencana, alur tersebut akan dipotong, dari sebelumnya memiliki alur sepanjang 1.300 meter dipotong menjadi 150 meter.

Namun, pekerjaan pemotongan alur kali itu, menurut Iskandar, tidak dilaksanakan sekarang. Pemotongan tersebut berisiko tinggi karena air akan meluncur lebih cepat dan berpotensi menyebabkan banjir di hilir.

Karena itu, kapasitas air di kawasan hilir diperbesar terlebih dulu. Di ruas Kampung Pulo, Kecamatan Jatinegara, misalnya, ditingkatkan dari 200 meter kubik per detik menjadi 500 meter kubik per detik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com