Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Perkirakan Kasus Pembunuhan PNF Selesai Maksimal Dua Hari Lagi

Kompas.com - 09/10/2015, 13:54 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian menuturkan akan menyelesaikan kasus dan mengungkap siapa pelaku pembunuh PNF (9), bocah dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat, dalam waktu dekat.

Sejumlah langkah penyelidikan telah dilakukan, termasuk mengoptimalkan pemeriksaan DNA yang masih berlangsung sampai saat ini.

"Mudah-mudahan, satu atau dua hari ini, kasus PNF bisa kita ungkap," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/10/2015) siang.

Dari perkembangan terakhir, seorang yang berinisial A disebut memiliki peran ganda. A pertama-tama diperiksa sebagai saksi kasus pembunuhan terhadap PNF dan belakangan berkembang lagi, A ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur, dengan korban seorang anak berinisial T (15).

Kasus A dengan T terjadi pada bulan Juni 2015. Polisi belum menyebutkan ada hubungan A dengan pembunuhan PNF.

Polisi masih mendalami peran PNF yang sempat disebut sebagai saksi potensial kasus PNF. Keterlibatan A di lingkungan tempat tinggal PNF dinilai Tito memiliki profil atau ciri-ciri yang sama dengan terduga pelaku pembunuh PNF.

A dikenal sebagai orang yang sering bermain bersama anak-anak dan menjadi koordinator para anak untuk nyabu dan mengonsumsi ganja.

Dari pemeriksaan terhadap A, ditemukan lagi 13 saksi anak-anak yang masih diperiksa oleh polisi. 13 anak tersebut membentuk sebuah grup bernama Boel Tachos.

Belum diketahui apa maksud dibentuknya geng tersebut dan apa hubungannya dengan pembunuhan PNF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com