Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Datangi Rumah Saksi Potensial Pembunuh Bocah Dalam Kardus

Kompas.com - 09/10/2015, 15:23 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan warga ramai-ramai mendatangi rumah dan warung A, saksi potensial dalam kasus pembunuhan PNF (9), bocah yang ditemukan dalam kardus, di Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (9/10/2015). Mereka mengaku penasaran ingin melihat rumah A.

"Pada ke sini semua, lari. Jadi ikutan. Mau lihat ceritanya, tetapi enggak tahu yang mana tersangkanya. Kalau di sini digebukin warga kali," ujar Yati, warga RT 01 RW 07 Kelurahan Kalideres, kepada Kompas.com.

Warga lainnya, Mama Elis, mengaku datang ke sekitar rumah A karena mendengar akan diadakannya reka ulang.

Ia dan anaknya pun langsung bergegas menuju lokasi. "Di Facebook (ditulis) katanya mau ada reka ulang, jadi pada datang," ujar warga RT 05 tersebut.

Warga yang datang beramai-ramai pun bercengkrama satu sama lain. Mereka mengutuk perbuatan yang dilakukan pelaku pembunuhan PNF. "Kirain tersangkanya datang," ujar seorang warga.

"Kalau dia reka ulang di sini matilah dia. Ini mah bukan sifat manusia, sifat dajal," kata warga lainnya. (Baca: Kapolda Perkirakan Kasus Pembunuhan PNF Selesai Maksimal Dua Hari Lagi)

Warga lainnya mengaku sebelum kejadian sering melihat warung yang dimiliki A ramai oleh anak-anak. Namun, ia tidak memiliki prasangka aneh.

"Suka banyak anak-anak yang nongkrong, di sini penuh terus kalau saya pulang sore. Namanya warung kan kita tahunya rame ya biasa," ujar wanita 33 tahun yang enggan menyebutkan namanya tersebut.

Ratusan warga yang datang memenuhi jalanan dan lapangan sekitar rumah dan warung A. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun tampak mendatangi lokasi tersebut.

Ada pula beberapa warga yang datang menggunakan motor mereka. Selain warga, beberapa polisi pun tampak di lokasi. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com