Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2015, 15:01 WIB

Sementara itu, dalam survei Litbang Kompas yang digelar 2-3 November lalu, nilai apresiasi responden terhadap kinerja Basuki di bidang manajemen transportasi di bawah nilai dukungan di bidang manajemen birokrasi.

Kualitas layanan angkutan umum menjadi pekerjaan rumah di masa mendatang.

Dari hasil jajak pendapat lewat telepon yang dilakukan Litbang Kompas terlihat enam dari 10 responden menyatakan puas terhadap pengelolaan angkutan umum.

Penilaian positif ini ternyata lebih banyak bersumber pada layanan bus transjakarta.

Bus transjakarta memang belum terlepas dari kendala waktu tunggu yang lama, kualitas fisik bus dan sarana penunjangnya yang kurang, serta jalur yang belum steril.

Namun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama setahun ini berupaya memperbaiki berbagai kelemahan tersebut.

Penambahan bus transjakarta menjadi 509 unit secara bertahap, selama Oktober-Desember 2015, menjadi salah satu upaya untuk memperpendek jarak kedatangan bus.

Pengoperasian 88 bus transjabodetabek tiga bulan lalu juga dinilai makin memudahkan masyarakat di pinggiran Jakarta untuk menggunakan layanan transjakarta.

Razia uji kelayakan bus transjakarta juga dilakukan sebagai respons sejumlah keluhan masyarakat terhadap ketidaklayakan moda tersebut.

Jauh dari harapan

Di sisi lain, layanan angkutan umum "tradisional", seperti mikrolet, metro mini, dan kopaja, masih jauh dari harapan warga.

Berbagai angkutan umum tersebut masih belum bisa mewujudkan angkutan yang nyaman dan aman bagi warga.

Angkutan tanpa kartu uji berkala pun masih saja muncul di jalanan. Belum lagi perilaku sopir yang ugal-ugalan beberapa kali mengakibatkan kecelakaan lalu lintas yang bisa berakibat fatal.

Dalam beberapa kasus, terjadi kasus pemerkosaan terhadap penumpang oleh awak angkutan umum.

Survei Litbang Kompas menunjukkan, tingkat kepuasan responden terhadap mikrolet hanya 29,7 persen, sementara untuk metro mini dan kopaja hanya 18,9 persen responden yang menyatakan puas.

Halaman:


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com