Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Dugaan Malapraktik RS Awal Bros Tak Hanya Falya

Kompas.com - 27/11/2015, 13:07 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Kasus dugaan malapraktik oleh Rumah Sakit Awal Bros tidak hanya terjadi terhadap seorang bayi bernama Falya Raffani Blegur (1).

Sebelum Falya, seorang anak balita 3 tahun, Samuella Yerusalem, juga mengalami kasus yang hampir sama dengan kasus Falya. Bahkan kasus tersebut sudah masuk proses persidangan di Pengadilan Negeri Bekasi.

Ayah Samuella, Samuel Bonaparte, menceritakan, kejadiannya berawal ketika dia membawa putrinya ke RS Awal Bros untuk mengobati luka di bagian dagu pada tahun 2011.

"Saya minta ke dokter agar diberikan perawatan sampai tidak ada bekas sama sekali. Karena ini anak perempuan, saya maunya tidak ada bekas luka. Bagaimana nih," ujar Samuel ketika dihubungi, Jumat (27/11/2015).

Samuel pernah mendengar bahwa luka seperti yang dimiliki anaknya bisa disembuhkan dengan teknik lem. Dia meminta dokter untuk melakukan hal itu terhadap anaknya.

Namun, dokter tersebut mengatakan bahwa luka sejenis itu tidak bisa dilem dan harus dijahit. Samuel sempat menolak tindakan itu karena khawatir akan ada bekas jahitan di dagu anaknya.

Namun, kata Samuel, dokter bersikeras bahwa cara itu adalah cara satu-satunya. Samuel akhirnya meminta agar dokter melakukan penjahitan dengan benang permanen.

Dia tidak ingin jahitan luka anaknya harus dibuka lagi dan menimbulkan sakit lagi jika dokter hanya menjahit dengan benang tidak permanen.

Samuel mengatakan, lagi-lagi dokter bersikeras bahwa proses jahitan hanya bisa dilakukan dengan benang non-permanen.

"Saya tanya lagi, benar nih begini. Dia jengkel dan bilang, 'Sudah deh yang tahu ini saya dokternya. Saya ini lulusan UI. Sekarang bapak pegang saja kepala bapak, setelah itu baru kita bicara'," tutur Samuel.

Samuel menurut saja. Setelah penjahitan selesai, Samuel menagih janji dokter untuk membicarakan hal ini. Namun, dokter malah merespons dengan kurang baik.

"Setelah dijahit, saya tanya dong soal bekas luka. Dia malah bilang, 'Penindakan sudah selesai, apalagi yang mau dibicarakan'. Terus saya ditinggal," ujar dia.

Samuel memutuskan untuk langsung mengurus administrasi pembayaran. Sambil menunggu proses selesai, Samuel bertanya-tanya kepada petugas medis yang sedang berada di sekitarnya.

Merasa dibohongi

Dia bertanya apakah luka yang dimiliki anaknya tidak bisa dilem dan hanya bisa dijahit dengan benang yang tidak permanen.

"Kata dia, bisa saja dilem, tapi kita enggak ada alatnya. Ibu itu juga bilang kalau dijahit benang apa aja itu pilihan terserah. Tapi mereka juga enggak ada benang permanennya di sini. Kalau mau dilem dan dijahit, harus dirujuk ke RS lain," ujar Samuel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor di Pilkada: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor di Pilkada: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Salat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Salat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com