Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut PWI, Informasi Pilkada Tangsel Bisa Diberitakan jika Menarik atau...

Kompas.com - 30/11/2015, 20:24 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono menilai, informasi terkait pilkada hanya akan diliput media jika informasinya dianggap menarik.

Pertimbangan lainnya, menurut Margiono, pasangan calon yang maju dalam pilkada tersebut beriklan di media tersebut sehingga kegiatannya diberitakan.

"Ada dua hal yang bisa naik di media kalau konteksnya pilkada, pertama, calonnya menarik. Kalau tidak menarik, porsinya pasti kecil. Kedua, mau pasang iklan ke wartawan," kata Margiono saat menghadiri diskusi terkait pilkada Tangerang Selatan di Alam Sutera, Tangerang, Senin (30/11/2015).

Margiono menyampaikan hal tersebut sekaligus menanggapi pernyataan calon wali kota Tangerang Selatan nomor urut satu Ikhsan Modjo.

Dalam diskusi yang sama, Ikhsan mengaku pernah ditawari iklan oleh wartawan dari salah satu media lokal di Tangsel. (Baca: Ikhsan Modjo Sindir KPUD dan Panwaskada Tangsel )

Namun, Ikhsan mengaku menolak untuk beriklan dengan tarif Rp 2 miliar tersebut.

"Saya tidak usah sebutkan nama dan medianya. Saya didatangi wartawan itu, ditawari pengawalan untuk pilkada ini Rp 2 miliar. Saya tolak secara baik-baik," tutur Ikhsan.

Pernyataan Margiono itu ditanggapi Ketua DPD PDI Perjuangan Banten Ribka Tjiptaning yang hadir dalam diskusi tersebut.

Ribka merasa dirugikan oleh pemberitaan suatu media lokal Tangsel. Menurut dia, wartawan media lokal itu salah menuliskan pernyataannya sehingga arti pernyataannya dalam berita tersebut bertolak belakang. (Baca: Saling Sahut Anggota Dewan Bela Calon Wali Kota di Diskusi Pilkada Tangsel)

"Saya mengkritik keras wartawan Tangsel Pos yang menulis pernyataan saya jangan pilih nomor dua. Itu benar-benar fitnah, saya sangat tidak suka cara mereka yang seperti itu," ucap Ribka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com