Aset itu akan dipergunakan untuk pembangunan kampung atlet atau apartemen D10 bagi atlet-atlet yang berlaga di Asian Games. Setelah itu, kampung atlet akan diperuntukkan menjadi rumah susun (rusun).
"Bilang sama OCA (Olympic Council Asia), batalin saja Asian Games di Jakarta. Enggak siap Jakarta jadi tuan rumah Asian Games," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (4/12/2015).
Basuki meyakini apartemen D10 bisa dibeli kembali oleh Pemprov DKI Jakarta. Sebab, Presiden Joko Widodo sudah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.
Melalui aturan itu, Pemprov DKI bisa membeli kembali apartemen D10 yang telah dibangun oleh PT Jakarta Propertindo.
"PT Jakpro pasti rugi dong, masa sewain (unit rusun) Rp 15.000 sehari? Kami akan beli lagi dan jadikan rusun untuk memindahkan warga yang tinggal di kawasan kumuh Kemayoran," kata Basuki.
Pemprov DKI juga akan mengalihkan lapangan golf di Kemayoran menjadi lapangan bola. Sehingga bisa menampung ratusan anak Kemayoran bermain bola di sana.
Semua rencana ini pun telah disepakati bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Sekretariat Negara Pratikno. Namun, pembangunan lapangan bola juga tidak diberi izin.
"Buat saya sih enggak masalah, saya punya tanah banyak, sudah bangun rusun. Ini kan dalam rangka untuk penyelenggaraan Asian Games. Ya sudah, saya pikir Asian Games enggak jadi di Jakarta juga enggak masalah," kata Basuki.
Basuki menegaskan akan menginstruksikan PT Jakarta Propertindo untuk tidak membangun kampung atlet di Kemayoran. Hal itu akan disampaikan Basuki kepada petinggi OCA jika datang ke Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.