Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Salahkan Organda atas 86.809 Sopir Angkot yang Tidak Miliki SIM

Kompas.com - 17/12/2015, 12:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyalahkan Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta yang tidak mengawasi operasional angkutan umum Ibu Kota.

Pernyataan ini disampaikan Basuki terkait data yang menunjukkan bahwa 86.809 sopir angkutan kota Jakarta yang tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM).

"Makanya saya bilang, ini kan si pengelola Organda. Sudah saya bilang, Organda tahu enggak sih metromini begitu bobrok? Mereka tahu, tetapi pura-pura saja mereka," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (17/12/2015).

Basuki menilai Organda seolah-olah membiarkan begitu saja operasional metromini dan angkot di Jakarta. (Baca: Kandangkan Bus Metromini, Ahok Tolak Pembiaran Pembunuhan )

Padahal, menurut dia, banyak bus yang tidak laik beroperasi. Banyak pula sopir yang hanya mengantongi SIM tembak.

Basuki juga mengaku telah menawarkan sopir-sopir metromini untuk mendapatkan penghasilan lebih baik dengan bergabung bersama PT Transportasi Jakarta.

"Coba kalian pikir, apa saya iseng tawarkan 3,5 kali UMP (upah minimum provinsi) gaji pada sopir gandeng (bus transjakarta)? Yang paling kecil gajinya 2 kali UMP," kata Basuki. 

Menurut Basuki, langkah ini merupakan langkah terbaik untuk meminimalisasi kecelakaan transportasi umum.

Dengan digaji pemerintah, sopir tidak perlu membawa bus ugal-ugalan untuk mengejar setoran. (Baca: Metromini Menyumbang 10 Persen Kecelakaan Angkutan Umum di Jakarta)

"Nah, yang enggak mau ini sopir yang niatnya memang enggak benar. Masa kamu enggak mau dapat gaji UMP atau 2 kali UMP? Pakai pakaian keren? Berarti niatnya memang enggak benar, makanya kita habisin saja," ujar Basuki.

Kompas TV Diduga Menyetir Ugal-ugalan, Sopir Metromini Tabrak 2 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com