Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Kita Protes Memangnya Dapat Apa, Enggak Dapat Apa-apa Kan"

Kompas.com - 23/12/2015, 18:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan direlokasi ke Rusun Cipinang Besar Selatan, di Jatinegara, Jakarta Timur. Mereka direlokasi karena tempat tinggal mereka di bantaran Sungai Ciliwung terkena dampak proyek normalisasi.

Bagaimana tanggapan warga dengan tempat tinggal baru mereka tersebut?

Herman (45), salah satu warga Bukit Duri yang mulai menempati salah satu unit di lantai empat blok D Rusun Cibesel menilai, tempat tinggal barunya saat ini lebih baik dari rumahnya dulu di Bukit Duri yang persis berada di bantaran Ciliwung.

"Suasana sekarang lebih nyaman keadaannya. Dulu saya langganan banjir buka pintu belakang langsung Ciliwung, tapi di sini enggak bakal kepikiran lagi," kata Herman saat ditemui Kompas.com di Rusun Cibesel, Jakarta Timur, Rabu (23/12/2015) sore.

Herman juga mengaku, luas unit rusun yang didapatnya lebih besar dari pada rumah lamanya di bantaran Ciliwung. Warga RT 15 RW 10 yang telah tinggal 18 tahun di Bukit Duri itu mengaku hanya punya satu kamar di rumahnya di sana.

Kini, ia mendapat hunian di rusun dengan dua kamar berukuran besar. Harga sewa unit pun masih cukup terjangkau bagi pedagang Pasar Item di Jatinegara itu.

"Saya kurang paham (harga sewa pastinya), pokoknya di bawah Rp 200.000 tapi itu baru tempat, belum listrik sama air. Insya Allah enggak berat," ujar Herman.

Kendati demikian, dua anak Herman yang masih bersekolah di SD Bukit Duri Kebon Cokelat dan SMP Perguruan Rakyat di Bukit Duri itu ke depan akan menempuh perjalanan ke sekolah lebih jauh. Berangkat sekolah pun nantinya mesti mengeluarkan biaya lebih.

"Kalau dulu kan anak ke sekolah jalan sekarang satu orang pulang pergi paling Rp 4.000," ujar Herman.

Ia berharap, Pemprov DKI dapat membantu agar anaknya bisa dipindahkan ke sekolah yang lebih dekat dengan Rusun Cibesel nantinya.

"Sekarang belum ada tawaran pindah sekolah. Memang transportasi anak berat nantinya. Kalau bisa dipermudah dipindahkan ke sekolah yang lebih dekat," katanya berharap.

Pendapat yang hampir sama diutarakan Yuli (36), warga Bukit Duri yang juga direlokasi ke Rusun Cibesel. Menurut dia, kondisi rusun jauh lebih baik dari tempat tinggalnya di Bukit Duri.

"Kalau kondisi memang lebih luas, tapi saya masih kurang sreg aja. Karena dulu punya rumah sekarang jadi kayak ngontrak. Tapi mungkin perlu adaptasi lagi," ujar Yuli.

Menurut Yuli, dirinya mengikuti saja program pemerintah ini. Sebab, ia tak mau jika memilih bertahan akan terkena gusuran paksa dari pemerintah.

"Kita enggak protes-protes. Kita ambil pelajaran dari tempat lain yang sudah-sudah. Kalau kita protes juga memang dapat apa, enggak dapat apa-apa kan. Malah bisa korban banyak," ujar Yuli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com