Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Pembangunan LRT Milik Pemprov DKI Belum Dimulai

Kompas.com - 29/12/2015, 13:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga Selasa (29/12/2015), pembuatan trase atau sumbu jalur kereta ringan (light rail transit atauLRT) belum rampung.

Oleh karena itu, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) belum dapat memulai pembangunan jalur LRT Jakarta.

"Sebagaimana LRT yang dikerjakan oleh Adhi Karya, maka yang menerbitkan trasenya di Kemenhub," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/12/2015).

Tuty mengatakan, Kemenhub adalah pihak yang berwenang membuat trase LRT yang menggunakan dana dari Pemprov DKI Jakarta tersebut.

Pembangunan trase ini menjadi kewenangan Kemenhub karena nantinya jalur LRT tidak hanya melintas di Jakarta, tetapi juga melalui provinsi lain.

"Kalau lintas provinsi, kewenangannya ada di kementerian," ujar dia.

Tahap pertama pembangunan LRT dengan dana Pemprov DKI Jakarta akan dilakukan di jalur Kelapa Gading-Kebayoran Lama dan Pesing-Bandara Soekarno-Hatta. 

Menurut Tuty, proses pembuatan trase memakan waktu lama karena perlu dipastikan bahwa jalur yang dilewati steril dari bangunan.

"Jalur yang mau dilewati itu kan mesti clear. Nancepin (tiang)-nya di mana, koordinatnya berapa, jangan sampai yang mau ditancapin ternyata sutet, atau pas mau ditancap ternyata rumah orang. Kan enggak mungkin rumah orang ditancapin," ucap Tuty.

"Misalnya, di peta sudah ditentukan, LRT-nya akan dibangun dari Kelapa Gading-Kebayoran Lama, dibuat garis indikatif. Begitu di lapangan kan harus dicek, apa saja yang ada di jalur itu," kata dia lagi.

Sebelumnya, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama berencana memanggil Direktur Utama (Dirut) PT Jakarta Propertindo Abdul Hadi.

Pasalnya, hingga kini, BUMD yang bergerak di bidang infrastruktur dan properti tersebut belum juga memulai pembangunan LRT yang dinilainya perlu untuk menunjang penyelenggaraan Asian Games 2018.

Menurut Basuki, PT Jakpro seharusnya tak lagi menemui masalah ketika membangun LRT.

Pasalnya, PT Pembangunan Jaya telah melakukan kajian studi trase. Kajian tersebut juga telah diserahkan kepada PT Jakpro.

"Memang Jakpro ini membingungkan. Harusnya kan mereka bisa pakai trase dari Jaya. Jakpro aneh-aneh juga," kata Basuki di Balai Kota, Senin (28/12/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com