Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Terima CSR Perusahaan Rokok untuk Bangun RPTRA

Kompas.com - 30/12/2015, 16:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima perusahaan rokok untuk membiayai serta membangun ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).

Syaratnya, perusahaan tersebut tidak boleh memasang iklan produknya di taman publik. 

"Boleh saja (perusahaan rokok membangun RPTRA), asal kamu enggak boleh pasang iklan rokok. Saya sih enggak larang (perusahaan rokok membiayai dan membangun RPTRA)," kata Basuki di RPTRA Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu (30/12/2015). 

Basuki mengatakan, pembangunan RPTRA melalui perusahaan swasta diperbolehkan untuk mendapatkan pola perbandingan pembiayaan terbaik. (Baca: Jelang Tutup Tahun, Ahok Maraton Resmikan RPTRA)

Sebab, nilai anggaran yang direncanakan oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta jauh lebih tinggi dibanding yang dihabiskan oleh perusahaan swasta.

Basuki mengatakan, perusahaan swasta membangun RPTRA dengan dana anggaran Rp 500 juta-Rp 1 miliar. Sementara itu, jika Dinas Pertamanan DKI yang membangun, dana anggarannya mencapai Rp 3 miliar.

"Makanya saya datangin semua (peresmian RPTRA). Saya pengin lihat fasilitasnya seperti apa saja. Makanya, tahun depan, semua RPTRA yang berjumlah 150 unit dibangun pakai uang APBD, tetapi lelangnya murah," kata Basuki. 

Sebelas RPTRA yang telah dibangun semuanya dibiayai dengan bantuan CSR perusahaan swasta, seperti Intiland, Agung Podomoro Group, Astra International, Metropolitan Kencana, dan Tanoto Foundation. (Baca: Ahok Bantah RPTRA Jadi Proyek Balas Budi Reklamasi Pengembang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com