Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 10 Hal yang Dikeluhan Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 08/01/2016, 13:53 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebanyak sepuluh hal dikategorikan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sebagai keluhan umum penumpang selama berada di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, sepanjang tahun 2015.

Keluhan tersebut bervariasi, mulai dari kebersihan toilet, pelayanan yang kurang baik, dan kualitas serta jumlah kursi yang tersedia di seluruh area bandara.

"Setidaknya ada sepuluh kasus yang sering dikeluhkan. Ada soal taksi gelap, kapasitas parkir, troli yang kurang, soal penumpang yang masih merokok di area terlarang, calo tiket, petugas kurang responsif, kebersihan toilet, porter yang tidak bertanggung jawab, kursi yang masih kurang, sama barang penumpang yang hilang atau rusak di bagasi," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi, Jumat (8/1/2016).

Budi menjelaskan, sepuluh keluhan itu didapat dari hasil survei YLKI yang dilakukan pada pertengahan tahun 2015 lalu.

Terhadap hasil survei tersebut, pihak bandara sudah melakukan beberapa pembenahan yang hasilnya bisa dirasakan sampai sekarang.

Sopir taksi gelap yang telah dibina oleh Induk Koperasi Angkatan Udara (Inkopau) dan penambahan 1.000 troli baru.

Beberapa hal lainnya, kata Budi, masih dalam upaya perbaikan lebih lanjut, seperti soal porter dan barang penumpang di bagasi pesawat.

Pada pertengahan tahun ini, di Bandara Soekarno-Hatta, akan dibuat mekanisme Baggage Handling System (BHS) yang dapat meminimalkan kecurangan dan pencurian dari porter yang mengurus koper dan barang penumpang.

Penerapan BHS diyakini dapat mengurangi tindak kriminal dari para porter. Sebab, semua sistem bongkar-muat barang dari dan ke bagasi pesawat dilakukan secara otomatis dengan mesin.

Rencananya, BHS akan diterapkan di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta. BHS akan diterapkan juga di Terminal 1 dan 2 secara bertahap.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com