Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Sugito, Korban Ledakan di Sarinah Dibawa Pulang

Kompas.com - 17/01/2016, 15:35 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi jenazah korban ledakan bom di Sarinah, Sugito (43), dibawa pulang pihak keluarga dari RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (17/1/2016).

Sugito yang sempat diduga sebagai pelaku dibawa untuk disemayamkan di Karawang, Jawa Barat.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, jenazah Sugito dibawa keluar dari kamar jenazah RS Polri dengan peti mati berwarna cokelat sekitar pukul 14.15 WIB. Pada peti mati yang disiapkan telah ditempel identitas atas nama Sugito.

Sebuah mobil jenazah milik kepolisian digunakan untuk mengantar jenazah Sugito ke Karawang. Serah terima jenazah dilangsungkan sebelum jenazah Sugito diberangkatkan.

Pihak keluarga yang mewakili, Lutfi (38), ponakan korban, ditunjuk untuk menerima jenazah korban.

"Saya dari pihak yang ada di rumah sakit dan merawat jenazah, menyerahkan jenazah Pak Gito (Sugito). Apabila ada hal yang kurang berkenan, kami mohon maaf dari pihak rumah sakit," kata Kepala Instalasi RS Polri AKBP Jayus Suryanto, kepada pihak keluarga, saat serah terima di RS Polri, Jakarta Timur, Minggu sore.

Prosesi serah terima jenazah Sugito dihadiri pula pihak Densus 88. Surat kematian korban, diserahkan dulu pihak RS Polri kepada pihak Densus 88, sebelum akhirnya diberikan kepada pihak keluarga.

Setelah itu, jenazah korban dimasukkan ke ambulans, lalu diberangkatkan.

Sebelumnya, kepolisian menyimpulkan bahwa Sugito (42) adalah salah satu korban tewas saat ledakan bom di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).

Sebelumnya, nama Sugito disebutkan kepolisian adalah bagian dari pelaku yang tewas.

"Dari hasil penyelidikan tim yang menangani kasus ini, didapati kalau Sugito hanya merupakan warga sipil, bukan terduga pelaku," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Minggu (17/1/2016).

Iqbal mengatakan, sebelumnya Sugito diduga pelaku karena berdasarkan keterangan saksi mata, ia jalan berdampingan dengan pelaku lainnya berinisial D.

Namun, setelah menemukan kecocokan pada identitas korban, kepolisian meyakini bahwa Sugito hanya korban ledakan bom.

"Kami sudah kroscek ke semua elemen dan DNA orangtua pun sudah kami cocokkan, ternyata semuanya cocok," kata Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com