Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Sindiran untuk Ahok di Acara Penjaringan Bakal Calon Gubernur Gerindra

Kompas.com - 27/01/2016, 16:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Acara penjaringan calon gubernur DKI Jakarta yang dilaksanakan Partai Gerindra di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2016), diwarnai berbagai sindiran yang ditujukan untuk Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Sindiran-sindiran yang dilontarkan para politisi Gerindra ialah terkait dengan sikap Ahok yang dinilai mereka tidak tahu balas budi.

Orang pertama yang melontarkan sindiran kepada Ahok adalah Ketua DPD Partai Gerindra Mohamad Taufik. Ia melontarkannya saat menyampaikan pesan-pesan untuk para bakal calon gubernur yang hadir.

"Nanti kalau sudah terpilih, jangan sampai 'offside'. Jangan kayak Ahok. Itu Ahok 'offside' tuh," ujar Taufik yang disambut tawa para peserta acara.

Setelah Taufik, sindiran juga dilontarkan anggota Fraksi Gerindra di DPR RI, Riza Patria. Ia mengucapkannya saat menyatakan Partai Gerindra merupakan partai yang berisikan orang-orang yang tidak haus kekuasaan.

"Kalau Ahok kan dari PIB, kemudian pindah ke Golkar. Setelah itu independen. Mungkin nanti bakal dicalonkan partainya Pak Bestari (Ketua DPD Nasdem DKI Jakarta Bestari Barus) atau PDI-P. Kalau kami tidak bisa begitu," ujar dia.

Acara penjaringan bakal calon gubernur Gerindra sendiri hanya dihadiri empat bakal calon.

Selain Taufik, ketiga orang lainnya adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Sandiaga Uno, anggota Fraksi Gerindra di DPR RI Biem Benjamin, dan anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi.

Dalam acara itu, para bakal calon gubernur diminta untuk menyampaikan visi dan misi, dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat dalam beberapa bulan ke depan sampai adanya keputusan akhir mengenai orang yang nantinya akan diusung.

Seusai prosesi penandatangan komitmen, giliran Ketua Tim Penjaringan Syarif yang meneriakan nama Ahok. "Siap lawan Ahok!" ujar anggota DPRD DKI Jakarta ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com