Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Macan, Kelompok Preman Kalijodo yang Bikin FPI Tunggang Langgang

Kompas.com - 11/02/2016, 15:48 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada salah satu organisasi preman di Kalijodo yang dikenal dengan nama Anak Macan. (Baca: Masjid di Deretan Kafe Kalijodo)

Organisasi preman ini merupakan bagian dari kelompok Mandar yang disebut pernah membuat pasukan Front Pembela Islam (FPI) lari tunggang langgang.

Hal ini diceritakan Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti dalam bukunya, Geger Kalijodo yang terbit pada 2004.

Buku itu berisi hasil penelitian Krishna untuk studi pascasarjana di Program Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia.

"Ketangguhan kelompok ini pernah teruji ketika mereka berhasil menghalau serbuan pasukan berjubah dari FPI yang hendak mengganggu lokasi perjudian Kalijodo. Saat itu, FPI tunggang langgang masuk jalan tol setelah kewalahan mengahadapi pasukan bersenjata tajam," tutur Krishna seperti dikutip dalam bukunya.

Tidak sampai di situ, menurut Krishna, Anak Macan sempat menyusupkan anggotanya ke dalam FPI untuk memantau pergerakan FPI.

"(Karena itu) gerakan kelompok bersorban itu selalu terpantau," ujar Krishna.

Menurut Krishna, Anak Macan memiliki struktur organisasi yang rapi. Organisasi ini dibentuk khusus untuk mengamankan lapak-lapak judi di Kalijodo.

Ada kekuatan cadangan yang terdiri dari seribuan orang yang tergabung dalam Anak Macan. (Baca: PSK Kalijodo Bergantian Gunakan Kamar 2 x 1 Meter untuk Layani Tamu)

Selain itu, menurut Krishna, hasil penelitian Idham Azis menyebutkan bahwa Anak Macan berperan besar sebagai pasukan khusus.

"Mereka ditampung dalam pos-pos atau divisi yang ada, antara lain di bangunan yang belum digunakan, yang tidak kebagian "barak" tinggal di rumah-rumah kontrakan dekat lokasi judi. Mereka dipelihara agar tidak menjadi preman liar," kata Krishna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com