Terkait rencana penertiban, kawasan Berlan di Jakarta Timur juga kini akan menjadi sasaran berikutnya. Meski sama-sama akan ditertibkan karena dua-duanya sebenarnya merupakan RTH, kedua daerah itu mempunyai persoalan yang berbeda.
Problematik Kalijodo adalah praktik prostitusi, judi, minuman keras, dan kekerasan. Sementara Berlan masalahnya yaitu narkoba.
Untuk menertibkan dua wilayah itu, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Kalijodo misalnya, di sana ada kelompok berkuasa yang membentengi lokasi hitam tersebut.
Cerita soal aparat yang dilawan sudah banyak yang tahu. Polisi pernah terluka bahkan tewas saat berurusan dengan Kalijodo.
Ada pula kasus mantan Kapolsek Penjaringan, Krishna Murti, yang pernah ditodong pistol di Kalijodo. Saat itu Krishna berpangkat komisaris polisi (kompol). Sekarang, ia sudah menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, dengan pangkat komisaris besar (kombes).
Kesulitan untuk melakukan penertiban bertambah karena ada juga oknum yang kecipratan uang dari bisnis hiburan malam di sana. Maklum, perputaran uang di kawasan itu cukup tinggi, hingga miliaran rupiah.
Di kawasan Berlan, yang merupakan kompleks militer, mulanya menyangkut persoalan rumah dinas yang sudah tidak sesuai peruntukannya lagi. Namun, belakangan kasus narkoba di kompleks itu berembus kencang.
Yang teranyar kasus penyerangan polisi dalam penggerebekan narkoba di Jalan Slamet Riyadi, yang menempel dengan perbatasan kompleks Berlan.
Satu orang polisi dan seorang informan polisi tewas karena terdesak lalu melompat ke Sungai Ciliwung. Satu polisi lainnya terluka sabetan senjata tajam.
Para penyerang polisi itu datang dari arah kompleks Berlan dan menghilang lagi ke arah yang sama setelahnya. Kabarnya, 12 orang terlibat dalam penyerangan itu. Dua pentolannya tewas ditembak, sedangkan lima orang lainnya diamankan. Sisa pelaku lainnya tak diketahui ke mana rimbanya.
Menyusul serangan itu, ratusan aparat gabungan polisi dan TNI merazia Berlan. Alhasil, senjata tajam, alat untuk memakai narkoba, dan sekitar 10 orang diamankan karena positif narkoba.
Kasus narkoba itu diyakini ada keterlibatan oknum aparat. Hal itu dikatakan oleh Ketua RW 03 Kompleks Berlan, Sumiati, Selasa (26/1/2016).
"Saya lagi kondisiin sama instansi terkait. Kita kerja sama untuk menangani orang-orang seperti itu. Yang pemasok-pemasok kayak gitu. Karena tidak menutup kemungkinan ada aparat yang membekingi," kata Sumiati.
Menanti sentuhan
Kasus kecelakaan mobil Fortuner di Jakarta Barat mengangkat lagi isu penertiban Kalijodo. Pengemudi Fortuner bernomor polisi B 201 RFD itu mabuk saat pulang dari Kalijodo. Dalam perjalanan pulangnya, ia menyebabkan kecelakaan dan mengakibatkan empat orang tewas.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memerintahkan agar kawasan prostitusi itu ditertibkan karena merupakan RTH. Ahok mau mengembalikan kawasan itu sesuai fungsinya.
Langkah Ahok itu didukung polisi dan TNI. Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya sepakat mendukung Ahok.
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana bahkan mengusulkan agar kawasan Berlan di Jakarta Timur ditertibkan setelah persoalan di Kalijodo rampung. Usulan itu diutarakan Teddy dalam rapat koordinasi terkait penertiban kawasan Kalijodo dengan pihak Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Rabu kemarin.
Menurut Teddy, usulan itu disampaikan untuk menjawab pertanyaan Gubernur Ahok mengenai wilayah yang menjadi prioritas untuk ditertibkan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menambahkan, Berlan diusulkan untuk ditertibkan lantaran maraknya peredaran narkotik di wilayah tersebut.
"Termasuk permukiman liar di bantaran kali banyak," ucap Tito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.