Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berjaga di Dalam Kafe, Tiga Polisi Ini Diomeli Razman dan Warga Kalijodo

Kompas.com - 20/02/2016, 20:12 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga polisi yang sedang berjaga di kawasan Kalijodo, terlihat berada di dalam Kafe Ojo Lali. Ketiganya pun dimarahi pengacara warga Kalijodo, Razman Arif Nasution, dan sekumpulan warga setempat.

Mereka menganggap tiga polisi ini memasuki kafe secara tidak sah.

Tiga polisi dari Satuan Sabhara Polda Metro itu kebetulan terpisah dari kelompoknya dan berada di Kafe Ojo Lali. Razman yang mendapat informasi dari warga langsung menuju kafe itu.

Tiga anggota Sabhara itu langsung diomeli oleh Razman.

"Kamu tidur-tiduran ngapain? Saya tanya boleh masuk ke sini enggak? Masa begini di dalam. (Kamu) menggeledah, kenapa kalian tidur di dalam sini," kata Razman, kepada tiga polisi tersebut, Sabtu (20/2/2016) sore.

Tiga polisi itu diperlakukan layaknya sedang diinterogasi. Warga yang mengawal Razman langsung mengerubuti.

Razman meminta tiga petugas itu menjawab pertanyaannya.

"Pertanyaan saya, kamu masuk sini ngapain. Kok begini caranya, dik," ujar Razman.

Tiga polisi itu tidak banyak bicara. Perwakilan warga tampak memfoto dan meminta identitas tiga petugas tersebut.

"Saya mau tanya apakah protap komandan kalian begini. Siapa komandan kalian? Masa masuk ke sini," ujar Razman.

Setelah memfoto dan mencatat identitas tiga polisi itu, Razman dan warga meninggalkan kafe itu.

Tidak hanya itu, Razman juga menuding polisi dan Brimob mengambil minuman dan sejumlah barang di Kafe Intan milik Daeng Azis. Razman berencana melaporkan kasus ini ke Komnas HAM.

Kompas TV Polri & TNI Sisir Kawasan Kalijodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com