Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razman, Pengacara Warga Kalijodo atau Azis?

Kompas.com - 22/02/2016, 21:10 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Razman Arif Nasution muncul di Kalijodo pada Selasa (16/2/2016) bersama dengan Abdul Azis atau Daeng Azis. Didapuk sebagai pengacara warga Kalijodo, tetapi Razman lebih sering mengatasnamakan Azis.

Warga Kalijodo pun mengetahui bahwa Razman menjadi kuasa hukum mereka. Namun, tidak ada yang mengaku telah berkomunikasi dengan pria berkacamata tersebut.

"Oh, tahu. Pengacara warga kan ya, tapi itu yang di Jakarta Utara," kata Mamat (58), warga Kalijodo di wilayah Tambora, Jakarta Barat, Senin (22/2/2016).

Menurut Mamat, warga Kalijodo di Jakarta Barat sudah banyak yang memilih relokasi ke rumah susun sehingga mereka tak lagi diwakili oleh Razman.

"Di sini udah pada pindah. Apalagi yang punya rumah. Kalau saya kan ngontrak, jadi belum pindah," kata Mamat.

Idis (60), warga Kalijodo di wilayah Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, mengetahui bahwa Razman sebagai pengacara warga. Namun, dia belum melihat Razman menyambangi rumahnya.

"Denger-denger sih katanya iya (pengacara), tapi belum lihat (Razman) ke sini," kata Idis.

Meski sudah puluhan tinggal di Kalijodo, Idis menyatakan pasrah rumahnya diratakan tanah. Sebab, dia sadar bahwa dia tinggal di atas tanah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Dulu Kalijodo bukan di sini sebenarnya, tapi di seberang (kolong Tol Pluit). Di sini namanya Jembatan 2 Kebon Pisang," kata Idis.

Kini, Idis tak mau ambil pusing soal penggusuran. Meskipun memiliki rumah di Kalijodo, dia memilih pindah ke rumah saudaranya di Cisauk, Tangerang. Alasannya, rusun yang didapatkan cukup jauh, yakni di Rusun Marunda.

Warga lainnya, Neni (45), mengungkapkan mengenal Razman lewat buah bibir tetangganya. Dia berharap Razman bisa mengakomodasi agar ada kesepakatan yang menguntungkan bagi warga.

"Maunya enggak digusur. Semoga Pak Razman bisa deh ya. Udah enggak tahu lagi mau ke mana," kata Neni.

Pada Rabu, 17 Februari 2016, Razman mengatakan ditunjuk oleh warga Kalijodo untuk masalah rencana penertiban ini. Dia mengaku belum ada pembicaraan soal bayaran. Namun, dia tak masalah juga bila tak dibayar warga.

"Sampai hari ini kami belum bicara honor. Saya kira terserah mereka. Mereka mau bantu yang wajar saya terima, tidak juga tidak apa-apa. Tapi, tidak ada ketentuan honor," ujar Razman.

Razman mengaku membela Kalijodo setelah mempelajari duduk perkaranya. Dia ingin membantu warga Kalijodo.

"Semata-mata dalam rangka penegakan hukum, saya tidak ingin ada kejahatan sosial, penyakit masyarakat."

"Tetapi, kalau mau melihat itu, lihat apa yang menjadi akar masalah supaya selesai tidak dilihat dari masalahnya. Kalau hulunya clear, hilirnya pasti selesai," ujarnya.

Kompas TV Razman: Senjata Bukan Milik Daeng Azis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com