Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Akun Path "Suka Haji Lulung"

Kompas.com - 17/03/2016, 08:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

Menurut akun tersebut, latsarmil (latihan dasar militer) itu diselenggarakan Panca Marga sebagai organisasi keluarga besar TNI. Lulung juga mengunggah foto dirinya di makam ayahnya yang bernama Peltu Tubagus Abdurrahim. Almarhum dimakamkan di Makam Pahlawan Kalibata.

Dia juga mengunggah video sedang memotong sapi. Tentu saja tim kreatif Lulung tidak lupa mengunggah kegiatan politik Ketua DPW PPP DKI Jakarta itu, seperti menemui Boy Sadikin dan Yusril Ihza Mahendra.

Path dinilai kurang cocok jadi sarana kampanye

Namun, langkah tim kreatif Lulung mendapatkan kritikan dari pengamat sosial media Nukman Luthfie. Menurut Nukman, Path kurang cocok dijadikan sarana kampanye atau sosialisasi. "Path kan bukan buat kayak begituan karena lingkarannya terbatas. Apa manfaatnya untuk campaign? Path itu harusnya tempat untuk ngobrol bebas dengan temannya sendiri. Langkah membuat Path ya buat lucu-lucuan sih enggak apa-apa, tetapi kurang bermanfaat," ujar Nukman.

Nukman mengacu pada kapasitas pertemanan di Path yang hanya sanggup menampung 500 orang. Menurut Nukman, apa yang disampaikan Lulung melalui Path tidak akan tersebar luas.

Menurut dia, hal itu hanya memperberat kerja tim kreatif. Lebih baik, kata Nukman, tim kreatif Lulung lebih fokus memanajemen Facebook dan Twitter. Kampanye dan sosialisasi di dua media sosial itu dinilai lebih bermanfaat.

"Itu kan tambahan saja, tetapi ya ngerepotin kerjanya tim. Menurut saya, enggak ada nilai tambahnyalah. Kalau untuk tujuan politik itu mending fokus di FB dan Twitter," ujar Nukman. (Baca: Ini Isi Path Suka Haji Lulung)

Terlepas dari asas manfaat yang dinilai tidak terlalu banyak ini, keberadaan akun Path Suka Haji Lulung ini mendapat sambutan yang cukup baik. Jika diperhatikan, banyak yang mengajak berteman pada akun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com