Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reklamasi Pantai Jakarta Akan Sengsarakan Perempuan

Kompas.com - 17/03/2016, 08:34 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana reklamasi pantai Jakarta dinilai akan berdampak pada kehidupan perempuan di kampung nelayan. Baik perempuan yang bekerja mengurus rumah tangga maupun mereka yang bekerja sebagai nelayan, akan disulitkan dengan adanya reklamasi.

"Ini soal pengakuan bagaimana dampak dari reklamasi berpengaruh secara signifikan terhadap perempuan," kata Arieska Kurniawaty dari Solidaritas Perempuan, dalam diskusi "Tolak" di LBH Jakarta, Rabu (16/3/2016).

Solidaritas Perempuan adalah lembaga swadaya masyarakat yang bekerja bersama perempuan di 13 wilayah di seluruh Indonesia. Mereka juga meneliti kehidupan perempuan di wilayah utara seperti Rawa Badak dan Cilincing.

Berdasarkan penelitian mereka, 15% dari penangkap ikan adalah perempuan. Di sektor pengolahan, 90% pekerjanya adalah perempuan.

"Ini soal bagaimana perempuan hanya ditempatkan sebagai istri nelayan," kata Arieska.

Reklamasi tidak mengakui adanya nelayan perempuan. Hal itu akan menyengsarakan nelayan perempuan.

"Beban kerja domestik perempuan itu sampai 18 jam sehari. Bayangkan saat reklamasi, beban apa lagi yang mereka tanggung," ujar Arieska.

Dalam pekerjaan domestik itu, perempuan harus memikirkan bagaimana kebutuhan pangan keluarga sehari-hari harus terpenuhi. Reklamasi akan mematikan kesempatan mereka untuk mencari nafkah di lingkungannya.

"Mereka akkhirnya harus menjadi buruh migran dan meninggalkan anak-anaknya karena akses terhadap lingkungan tergerus," kata Arieska.

Arieska mengingatkan bagaimana kerja kasar dan berat akan berdampak terhadap kesehatan reproduksi perempuan.

"Perempuan memiliki dampak yang lebih spesifik dari laki-laki," ujarnya. (Baca: Titik Terlemah Ahok Dinilai Ada pada Reklamasi Pantura)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidikan Kasus Vina Hanya Fokus Pada Pegi, Hotman Paris: Tidak Akan Mungkin Terbongkar

Penyidikan Kasus Vina Hanya Fokus Pada Pegi, Hotman Paris: Tidak Akan Mungkin Terbongkar

Megapolitan
Belum Tetapkan Tersangka, Polisi Masih Sidik Kasus Pencabulan Bocah oleh Kakek dan Paman di Depok

Belum Tetapkan Tersangka, Polisi Masih Sidik Kasus Pencabulan Bocah oleh Kakek dan Paman di Depok

Megapolitan
Demi Dukung Timnas, Kevin Semangat Datang ke GBK meski Pakai Kursi Roda

Demi Dukung Timnas, Kevin Semangat Datang ke GBK meski Pakai Kursi Roda

Megapolitan
Eskalator Rusak, Pengguna KRL Usul Bikin Tangga di 'Skybridge' Stasiun Bojonggede

Eskalator Rusak, Pengguna KRL Usul Bikin Tangga di "Skybridge" Stasiun Bojonggede

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Laku Rp 725 Juta, Uang Lelang Bakal Langsung Diserahkan ke Korban

Rubicon Mario Dandy Laku Rp 725 Juta, Uang Lelang Bakal Langsung Diserahkan ke Korban

Megapolitan
Aksi Pendukung Timnas di GBK, Nyalakan 'Flare' hingga Pukul Tripod Reporter

Aksi Pendukung Timnas di GBK, Nyalakan "Flare" hingga Pukul Tripod Reporter

Megapolitan
Pria Tenggelam Saat Mandi di Kali Mookervart, Warga: Saya Sempat Peringatkan Bahaya

Pria Tenggelam Saat Mandi di Kali Mookervart, Warga: Saya Sempat Peringatkan Bahaya

Megapolitan
Eskalator 'Skybridge' Stasiun Bojonggede Rusak, Pengguna Keluhkan Waktu Tempuh Berjalan Kaki

Eskalator "Skybridge" Stasiun Bojonggede Rusak, Pengguna Keluhkan Waktu Tempuh Berjalan Kaki

Megapolitan
Ibu Terpidana Pembunuhan Vina Cirebon Ceritakan Anaknya Gagal Nikah dan Harus Jual Rumah

Ibu Terpidana Pembunuhan Vina Cirebon Ceritakan Anaknya Gagal Nikah dan Harus Jual Rumah

Megapolitan
Nasib Tragis Pemotor di Kramatjati, Tewas Tertancap Pagar Saat Hendak Buang Air Kecil

Nasib Tragis Pemotor di Kramatjati, Tewas Tertancap Pagar Saat Hendak Buang Air Kecil

Megapolitan
Ketika Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing Fay, Dinilai Tak Salah di Mata 'Handler' Anjing K9

Ketika Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing Fay, Dinilai Tak Salah di Mata "Handler" Anjing K9

Megapolitan
Otto Hasibuan: Kalau Tak Ada Saksi Mata, 5 Terpidana Pembunuhan Vina Bisa Tak Bersalah

Otto Hasibuan: Kalau Tak Ada Saksi Mata, 5 Terpidana Pembunuhan Vina Bisa Tak Bersalah

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Akhirnya Terjual di Lelang Ketiga, Laku Rp 725 Juta

Rubicon Mario Dandy Akhirnya Terjual di Lelang Ketiga, Laku Rp 725 Juta

Megapolitan
Merah Putih Stadion GBK Jelang Laga Indonesia Vs Filipina

Merah Putih Stadion GBK Jelang Laga Indonesia Vs Filipina

Megapolitan
Pria yang Tewas Tenggelam di Kali Mookervart Cengkareng Diduga Terjebak Lumpur

Pria yang Tewas Tenggelam di Kali Mookervart Cengkareng Diduga Terjebak Lumpur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com