Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ingin Pindahkan Nelayan Pesisir Jakarta ke Kepulauan Seribu

Kompas.com - 07/04/2016, 13:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan solusi untuk nasib nelayan pesisir Jakarta yang terkena dampak proyek reklamasi.

Salah satunya adalah dengan memindahkan para nelayan ke Kepulauan Seribu. (Baca: Puluhan Nelayan Unjuk Rasa di PTUN Jelang Sidang Reklamasi)

Basuki menyampaikan hal itu menanggapi pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI perlu memikirkan solusi untuk nelayan yang terkena proyek reklamasi.

Menurut Basuki, terlepas dari adanya proyek reklamasi itu, pemindahan nelayan ke Kepulauan Seribu merupakan langkah tepat.

Sebab, kata dia, biota laut yang saat ini ada di Teluk Jakarta sudah terkontaminasi logam berat.

"Sekarang ada enggak yang ribut makan kerang hijau? Sekarang Teluk Jakarta ini dari tahun 1980-an terkontaminasi logam berat. Makanya, kita mesti duduk bersama. Kita mesti pindahin," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (7/4/2016).

Oleh karena itu, dengan dipindahkan ke Kepulauan Seribu, para nelayan dinilainya akan mendapatkan tangkapan biota laut yang lebih sehat.

"Kita mau siapin kampung nelayan supaya lebih bersih dan budidaya karena dunia sudah mengarah bukan cuma tangkap, tetapi ke arah ke budidaya," ujar dia.

Rencana untuk memindahkan nelayan pesisir Jakarta ke Kepulauan Seribu sudah pernah diutarakan Basuki.

(Baca: Pemprov DKI Pastikan Proyek Reklamasi Pantura Jakarta Tetap Berjalan)

Menurut dia, pemindahan nelayan ke Kepulauan Seribu nantinya akan dibarengi dengan pembangunan rumah susun.

Selain rumah susun, Basuki akan menyediakan layanan kapal gratis untuk para nelayan demi memudahkan mobilitas mereka yang ingin ke daratan Jakarta.

Pria yang dikenal dengan nama Ahok ini yakin para nelayan akan setuju dengan rencananya itu.

Terlebih lagi, kata dia, nelayan nantinya akan mendapatkan persentase pembagian keuntungan yang besar dari hasil penjualan budidaya laut tersebut.

"Pembagian hasil 20:80, 20 milik Pemda, 80 milik nelayan, 20 itu susah termasuk biaya pakan, bibit, dan biaya hidup warga. Pemerintah siapkan semua," ujar Ahok di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2016).

Kompas TV 2 Raperda Soal Reklamasi Belum Disahkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com