"Kami targetkan hingga enam bulan ke depan pengosongan dan penataan kawasan tuntas," ujar Teguh.
Penataan kawasan Pasar Ikan hingga Masjid Luar Batang itu dilakukan bersama oleh dinas tata air, dinas koperasi dan UMKM, serta dinas pariwisata.
"Kami menargetkan penataan kawasan Pasar Ikan dan Luar Batang ini selesai sekitar Oktober," katanya.
Insiden di jembatan
Rabu pagi, proses pengosongan kawasan ini sempat diwarnai insiden saat petugas berniat membongkar jembatan yang menghubungkan kawasan Pasar Ikan dengan Luar Batang.
Warga dari arah Kampung Luar Batang melempari anggota Satpol PP dengan botol kosong dan batu.
Insiden berakhir setelah sejumlah personel keamanan gabungan mengamankan beberapa warga yang dianggap memprovokasi insiden ini.
Sekretaris Camat Penjaringan, Jakarta Utara, Muhammad Andri kepada wartawan mengatakan, pembongkaran jembatan bertujuan agar lingkungan steril.
Meski demikian, ia mengatakan, niat membongkar jembatan ini belum dikoordinasikan dengan Kepala Polsek Penjaringan Ajun Komisaris Rudi Setiawan.
"Pembongkaran jembatan kami tunda. Kami koordinasi dulu dengan Polsek Penjaringan," ucap Andri.
Rudi yang dihubungi terpisah membantah insiden ini. Meski demikian, ia membenarkan bahwa niat membongkar jembatan belum dikoordinasikan.
"Bahwa belum ada koordinasi sebelum membongkar jembatan, benar. Bahwa terjadi kericuhan, tidak benar," ujarnya.
Rudi mengingatkan, suasana di lingkungan Pasar Ikan dan Kampung Luar Batang kini aman dan kondusif.
"Enggak ada itu ribut-ribut. Mungkin yang kalian dengar suara ribut alat-alat berat yang sedang bekerja dekat jembatan," ujar Rudi.
Sekretaris Pengurus Masjid Luar Batang Mansyur Amin mengatakan, pembongkaran jembatan akan membuat akses warga keluar-masuk terputus.