Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marah dan Kecewanya Anak-anak Pasar Ikan pada Penggusuran

Kompas.com - 20/04/2016, 08:53 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tangis Ijah (10) dan Pepih (12) tumpah di hadapan para komisioner Komnas Perlindungan Anak yang mengunjungi mereka, Selasa (19/4/2016). Terbata-bata, Pepih menceritakan peristiwa naas yang menimpa dirinya dan kawan-kawan 11 April lalu.

"Yang waktu digusur kita diinjek-injek sama Satpol PP mau ditangkep," kata Pepih di Pasar Ikan, Penjaringan Jakarta Utara, Selasa (19/4/2016).

Pepih mengaku melihat kawan-kawannya ditarik, diinjak, diseret, dan diceburkan saat sedang melihat rumah mereka diratakan oleh tanah.

Begitu juga dengan Sena (10), yang diusir ketika sedang shalat saat penggusuran berlangsung.

"Iya kita lagi shalat, lagi shalawatan, eh diusirin. Anak-anak juga ada yang diceburin," kata Sena.

Namun, kekerasan itu tak lagi menjadi masalah besar bagi mereka. Ada duka yang lebih dalam yang kini mereka rasakan.

"Bapak saya punya kontrakan dua digusur, bapak saya usahanya dari situ," ujar Sena.

Sena dan keluarganya kini mengontrak sebuah rumah di Muara Baru. Ia mengaku kini tak nyaman belajar di sekolah.

"Ya gimana kita mau fokus belajar, mikirin kita nggak punya rumah," kata Sena.

Begitu pula yang terjadi dengan Pepih. Ia yang biasa tidur berdesak-desakan dengan adik-adiknya, merasa itu masih lebih baik ketimbang tidur di rumah kontrakan yang asing.

Sejak penggusuran, ayahnya tak bisa lagi melaut. Pepih yang sebentar lagi menempuh Ujian Nasional pun bingung memikirkan nasib ia dan keluarganya.

Meski masih duduk di bangku sekolah dasar, jeritan Ijah, Pepih, dan Sena tak kalah lantang dari orangtua mereka. Penertiban oleh Pemprov DKI mengajarkan mereka satu dua hal tentang keadilan.

"Kita diusir-usirin dari rumah kita sendiri, emangnya kita apaan? Diperlakukan kaya binatang. Binatang pun punya hak untuk hidup, punya rumah," ujar Sena.

Mereka yang kini tak lagi bertetangga, hanya dapat bermain di atas puing-puing rumah mereka sepulang sekolah, berharap akan berdiri lagi seperti sedia kala. "Nggak mau tau, pokoknya balikin rumah kita," kata Sena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com