Taufik mengatakan, dia tidak bermaksud untuk menghindar dari publik. Selama tidak hadir di DPRD DKI, Taufik mengaku lebih banyak menghabiskan waktu di Kantor DPD Partai Gerindra DKI Jakarta.
Ia mengaku sibuk mengurus penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung Gerindra.
"Saya enggak hadir (di DPRD DKI) karena saya di sini. Kemarin lagi sibuk mengurus penjaringan. Ini kan juga mesti serius ditanganinya," ujar Taufik.
(Baca: Setelah Sanusi Jadi Tersangka KPK, Tak Terdengar Lagi Kritik Taufik untuk Ahok)
Menurut Taufik, mengerucutkan tiga nama calon gubernur bukan urusan mudah. DPD DKI Gerindra harus melalui serangkaian rapat sebelum akhirnya memutuskan tiga nama.
Ketiga nama itu adalah mantan Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Samsoedin, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, dan pengusaha Sandiaga Uno.
Menurut dia, proses ini membutuhkan pertimbangan matang karena berkaitan dengan masa depan Jakarta.
"Di sini (Kantor DPD Partai Gerindra SKI) enggak bisa disambi. Ini kan menentukan besok kaya apa tuh Jakarta," kata Taufik.
Mengenai kasus Sanusi, Taufik tidak ingin banyak berkomentar. Taufik memilih untuk mengikuti proses hukum yang ada, sekalipun dia harus diperiksa berkali-kali oleh penyidik KPK.
(Baca: Taufik: Mau Diapain Lagi, Sanusi Harus Bersabar dan Ikhlas... )
Namun, kata dia, kasus yang menimpa Sanusi ini tidak boleh berdampak terhadap Partai Gerindra.
Penjaringan cagub-cawagub Gerindra harus tetap berjalan. Selain itu, kata dia, Partai Gerindra tetap harus menang. "Kasus Sanusi sudah jadi jalan hidup, itu saja," ujar Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.