Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Kombes Musyafak membantah bahwa pihaknya salah memberikan obat untuk Jessica.
(Baca: Polisi: Jessica Tidak Mengalami Gangguan Jantung)
Menurut dia, Jessica merasa pusing karena meminum obat lambung saat perutnya sedang kosong.
Musyafak memperkirakan, nyeri di dada Jessica muncul lantaran otot-otot dadanya tegang atau terkena mag.
"Mungkin tidak tahan dengan obat mag itu (obat parasolid), kemudian tadi siang dihentikan dan diganti obat lain," kata Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Selasa.
Musyafak pun mewajarkan jika Jessica stres selama menjalani masa penahanannya. Menurut dia, siapa pun yang mendekam di penjara pasti mengalami hal tersebut.
(Baca: Polisi Nilai Wajar Jessica Stres Berada di Tahanan)
Ia menuturkan, berat badan Jessica selama ditahan memang turun. Namun, menurut dia, berat badan Jessica masih ideal untuk gadis seusianya.
"Kalau misalnya berat badan turun, memang tadi siang saya timbang beratnya 53 kilogram, dulu pertama 56 kilogram. Jadi, tiga kilogram ini masih ideal kalau lihat tingginya Jessica seperti sekarang ini," kata Musyafak.
Ia menambahkan bahwa sebelumnya Jessica tidak pernah mengalami gangguan kesehatan. Baru sekarang inilah Jessica mengeluh sakit di bagian dada.
"Baru-baru ini saja, biasanya enggak. Kita setiap saat kontrol terus dan makanannya kita periksa terus pagi-siang," katanya.
Penahanan diperpanjang?
Pada Kamis (28/4/2016), masa penahanan Jessica tepat 90 hari. Rencananya, penyidik akan meminta perpanjangan penahanan dari pengadilan selama 30 hari lagi.
Jika sampai akhir April ini belum bisa melengkapi berkas perkara Jessica, polisi memiliki kesempatan terakhir untuk menahannya hingga Mei 2016, yakni batas terakhir masa penahanan 120 hari.
(Baca: Pengacara Jessica Siapkan Langkah jika Masa Penahanan Diperpanjang)