Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Jessica di Tahanan dan Pemberkasan Perkaranya yang Belum Juga Rampung

Kompas.com - 27/04/2016, 09:19 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Kombes Musyafak membantah bahwa pihaknya salah memberikan obat untuk Jessica.

(Baca: Polisi: Jessica Tidak Mengalami Gangguan Jantung)

Menurut dia, Jessica merasa pusing karena meminum obat lambung saat perutnya sedang kosong.

Musyafak memperkirakan, nyeri di dada Jessica muncul lantaran otot-otot dadanya tegang atau terkena mag.

"Mungkin tidak tahan dengan obat mag itu (obat parasolid), kemudian tadi siang dihentikan dan diganti obat lain," kata Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Selasa.

Musyafak pun mewajarkan jika Jessica stres selama menjalani masa penahanannya. Menurut dia, siapa pun yang mendekam di penjara pasti mengalami hal tersebut.

(Baca: Polisi Nilai Wajar Jessica Stres Berada di Tahanan)

Ia menuturkan, berat badan Jessica selama ditahan memang turun. Namun, menurut dia, berat badan Jessica masih ideal untuk gadis seusianya.

"Kalau misalnya berat badan turun, memang tadi siang saya timbang beratnya 53 kilogram, dulu pertama 56 kilogram. Jadi, tiga kilogram ini masih ideal kalau lihat tingginya Jessica seperti sekarang ini," kata Musyafak.

Ia menambahkan bahwa sebelumnya Jessica tidak pernah mengalami gangguan kesehatan. Baru sekarang inilah Jessica mengeluh sakit di bagian dada.

"Baru-baru ini saja, biasanya enggak. Kita setiap saat kontrol terus dan makanannya kita periksa terus pagi-siang," katanya.

Penahanan diperpanjang?

Pada Kamis (28/4/2016), masa penahanan Jessica tepat 90 hari. Rencananya, penyidik akan meminta perpanjangan penahanan dari pengadilan selama 30 hari lagi.

Jika sampai akhir April ini belum bisa melengkapi berkas perkara Jessica, polisi memiliki kesempatan terakhir untuk menahannya hingga Mei 2016, yakni batas terakhir masa penahanan 120 hari.

(Baca: Pengacara Jessica Siapkan Langkah jika Masa Penahanan Diperpanjang)

Halaman:


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com