Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Reklamasi Teluk Jakarta, Ahok Tunggu Surat Kementerian LHK

Kompas.com - 07/05/2016, 18:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menunggu surat rekomendasi lingkungan pelaksanaan reklamasi Teluk Jakarta yang akan diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK).

Ahok memilih menunggu karena Kementerian LHK menemukan banyak pelanggaran lingkungan yang dilakukan oleh para pengembang, terutama pengembang Pulau C dan D yakni  PT Kapuk Naga Indah.

"Kami tunggu surat minggu depan dari Menteri KLH (Siti Nurbaya) untuk mengevaluasi Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) yang diperiksa sesuai kajian Amdal mereka," kata Ahok, di Balai Kota, Sabtu (7/5/2016).

(Baca: Kata Menteri Siti soal Moratorium Reklamasi Teluk Jakarta)

Jika ada tindakan yang tidak sesuai dengan kajian Amdal, pengembang wajib memperbaikinyal. Saat ini, kata dia, pengembang sudah tidak melakukan kegiatan apapun di atas pulau reklamasi.

"Mereka sudah tidak ada menguruk lagi, hanya merapikan," kata Ahok.

Ahok juga telah meninjau Pulau C dan D bersama Menteri Siti, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, serta Menko bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli.

Siti membeberkan berbagai kesalahan yang dilakukan PT Kapuk Naga Indah dalam mereklamasi Pulau C dan D.

(Baca: Rizal Ramli: Ada Kesalahan dalam Reklamasi Pulau C dan D)

Contohnya, seperti permasalahan ketersediaan air bersih, pengaruhnya terhadap kabel pipa bawah laut dan gas, keberatan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Muara Karang dan Tanjung Priok.

Kemudian pengembang juga tidak membangun pemisah antara pulau hasil reklamasi dengan daratan dengan baik.

"Makanya patokannya diperiksa sesuai amdal atau tidak. Yang penting jarak antar pulau dan pulau dengan daratan itu 300 meter, makanya kami tunggu kajian teknis dari Kementerian LHK," kata Ahok.

Kompas TV Siapa yang Diuntungkan dari Reklamasi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com