Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tolak SP-2 Penertiban Kawasan Prostitusi Dadap Ceng In

Kompas.com - 10/05/2016, 13:30 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Warga Kampung Baru Dadap, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, menolak surat peringatan kedua (SP-2) yang dilayangkan Pemerintah Kabupaten Tangerang, Selasa (10/5/2016) pagi.

Bentuk penolakan warga diwujudkan dengan menutup akses masuk ke Kampung Baru Dadap yang letaknya berdekatan dengan bekas lokalisasi prostitusi Dadap Ceng In.

Tampak warga menutup akses masuk ke tempat mereka mulai dari jembatan penghubung Jalan Raya Perancis. Akibat penutupan akses tersebut, kondisi lalu lintas di sana tersendat. Kondisi diperparah oleh banyaknya truk berukuran besar yang melintas di sana.

Salah seorang warga, Supri (38), menyebutkan warga menolak mentah-mentah SP-2 dari Pemerintah Kabupaten Tangerang dan akan tetap bertahan hingga petugas gabungan dari Polri, TNI, hingga Satpol PP membubarkan diri. Mereka pun tidak memberi batas waktu hingga kapan menutup akses ke permukiman.

"Enggak tahu sampai kapan, sampai capek saja. Kami enggak mau dikasih SP-2. Kami tolak semuanya itu. Kalau bisa, sampai malam kami terus begini," kata Supri kepada Kompas.com.

Warga lainnya, Riansyah (45), menuturkan warga tetap menolak SP-2 hingga ada kejelasan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang tentang tempat tinggal sementara bagi mereka setelah ditertibkan. Adapun warga yang kebanyakan bekerja sebagai nelayan ingin tempat tinggal sementara mereka tetap dekat dengan laut.

"Pokoknya kalau belum ada kejelasan, kami semua, orang di sini, enggak mau pindah. Apalagi dipindah ke tempat yang jauh dari mana-mana, mau melaut susah," tutur Riansyah.

Secara terpisah, Kapolsek Teluk Naga Ajun Komisaris Supriyanto mengaku sudah mengarahkan anggotanya di sana untuk menahan diri sambil berjaga-jaga di sana.

Pihak-pihak terkait seperti Pemerintah Kabupaten Tangerang dan aparat gabungan masih mendiskusikan apa langkah yang harus ditempuh untuk menghadapi kondisi seperti saat ini.

"Pak Kapolres dan jajaran sama Pemda masih berembug mencari solusi. Kita rehat dulu, jaga-jaga saja. Jangan sampai ada bentrok lagi sama warga," ujar dia.

Sebelumnya, tiga unit mobil yang diparkir tidak jauh dari lokasi rusak akibat lemparan batu.  Dua personel polisi pun sempat terluka. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com