Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layakkah Djarot Mencalonkan Diri Jadi Cagub pada Pilkada DKI 2017?

Kompas.com - 13/05/2016, 19:18 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Cyrus Network mengukur kelayakan Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful Hidayat untuk mencalonkan diri sebagai gubernur pada Pilkada 2017 dalam survei yang dilakukan pada April 2016. Hasilnya, 41 persen responden menyatakan, Djarot layak maju dalam Pilkada DKI tersebut.

"Jika ditanyakan tentang kelayakan Djarot untuk maju sebagai calon gubernur dalam pemilihan 2017, hanya 41 persen responden yang menyatakan layak," ujar Managing Director Cyrus Network Eko Dafid Afianto, di Jakarta, Jumat (13/5/2016).

Sementara itu, 41,4 persen responden menyatakan, Djarot tidak layak mencalonkan diri sebagai gubernur, dan sisanya menjawab tidak tahu. Selain soal kelayakan, Cyrus juga mengukur kepuasan responden terhadap kinerja Djarot.

Hasil survei menunjukkan, hanya 22,1 persen responden yang mengaku puas. Sementara itu, 51,1 persen responden menyebut "biasa saja", dan sisanya tidak menjawab.

"Menjadi wakil memang susah," kata Eko. (Baca: Djarot: Aku Aja Belum Tentu Dicalonkan)

Survei oleh Cyrus Network ini dilakukan secara tatap muka dengan melibatkan 1.000 responden yang tersebar di semua kelurahan di DKI Jakarta. Pemilihan responden dilakukan dengan metode multistage random sampling.

Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dengan margin of error lebih kurang 3,1 persen. Djarot diketahui telah mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) yang dilakukan PDI-P untuk menjaring calon gubernur yang akan diusungnya pada Pilkada DKI 2017, Rabu (11/5/2016).

Mulanya, Djarot yang tampak hadir di DPP PDI-P sempat mengelak bahwa kedatangannya untuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan. Namun, Djarot akhirnya mengakui bahwa dia memang mengikuti proses penjaringan tersebut.

"Tadi memang datang ke sini sebentar karena ada undangan rapat sekaligus ada assessment test, wawancara, diajak ngobrol, wawancara," kata Djarot, Rabu. (Baca: Daripada Komentari Pilkada DKI, Djarot Pilih Fokus Bantu Ahok di Jakarta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijanjikan Komisi dari 'Like' dan 'Subscribe' Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Dijanjikan Komisi dari "Like" dan "Subscribe" Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Megapolitan
Dua Penipu Modus 'Like' dan 'Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Dua Penipu Modus "Like" dan "Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

Megapolitan
WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube di Indonesia

WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube di Indonesia

Megapolitan
Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Megapolitan
Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com