Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Terima Bunga dari Anak Korban Dugaan Malapraktik

Kompas.com - 16/05/2016, 11:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seperti biasa, pagi ini puluhan warga sudah menunggu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di pendopo Balai Kota DKI Jakarta. Mereka mencoba mencuri kesempatan untuk bisa berbicara sejenak dengan Gubernur yang akrab disapa Ahok tersebut.

Salah satu warga yang ikut dalam kerumunan itu adalah Yanto dan Dewi. Ayah dan anak ini menunggu Ahok sambil membawa sekuntum bunga. Mereka harus mengantre dengan warga lain agar bisa berbicara dengan Ahok.

Ketika Ahok sudah berada dalam jangkauan mereka, Dewi mendekat dan memberikan bunga yang dia pegang.

"Bapak terima kasih kami sudah dibantu. Dewi sudah sehat," ujar Yanto kepada Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (16/5/2016).

"Oh ini yang waktu itu ya. Iya, iya, sehat-sehat ya," jawab Ahok.

Mereka bertiga pun berfoto bersama. Setelah Ahok masuk ke kantornya, Yanto pun bercerita tentang musibah yang sempat menimpa putrinya, Dewi.

Ketika berusia 17 tahun, Dewi sempat mengalami kecelakaan jatuh dari sepeda motor saat dibonceng temannya. Kecelakaan itu membuat bagian bokongnya memar.

Keluarga Dewi yang tinggal di Jalan Ampera, Cilandak, itu pun membawa Dewi ke sebuah rumah sakit. Namun, kata Yanto, penanganan di rumah sakit tersebut tidak cepat.

Dewi baru ditangani dokter setelah menunggu lebih dari 10 jam. Selain itu, Yanto menduga dokter telah memberikan obat antibiotik yang salah. Bukannya sembuh, kondisi Dewi malah semakin parah dari pertama kali dia masuk ke rumah sakit itu.

Kejadian itu berlangsung pada tahun Oktober 2014. Kondisi Dewi bertambah parah, sementara uang sudah keluar ratusan juta rupiah. Pada Juli 2015, Yanto memutuskan datang ke Balai Kota DKI untuk mengadukannya kepada Ahok.

Seperti hari ini, Yanto juga menunggu Ahok di pendopo sebelum Ahok datang ke Balai Kota. Yanto mengatakan, Ahok langsung menyuruh stafnya untuk mencatat nomor telepon Yanto setelah mendengar cerita tentang Dewi.

"Waktu itu saya kan pakai motor, motor diparkir dekat sini. Belum sampai saya ke parkiran, handphone saya sudah bunyi dari dinas katanya mau bawakan ambulans ke rumah sakit anak saya. Mau dibantu mengurus perpindahan ke RS Tarakan," ujar Yanto.

"Coba bayangin mana ada gubernur sebagus ini, staf sebagus ini. Saya belum sampai tempat parkiran sudah ditelepon. Betapa seriusnya dia mengurus masalah warga kecil seperti ini," kata Yanto.


Setelah mengadu kepada Ahok, akhirnya Dewi dipindahkan ke RS Tarakan. Di sana, Dewi bisa dibiayai dengan menggunakan BPJS Kesehatan. Semakin lama, kondisi Dewi semakin baik.

Saat Dewi di RS Tarakan, Ahok sempat menjenguk Dewi bersamaan dengan peresmian mesin kemoterapi di rumah sakit tersebut.

Setelah dua bulan di RS Tarakan, Dewi sudah diperbolehkan pulang. Padahal, di rumah sakit, sebelumnya Dewi sudah menginap hampir sembilan bulan.

Kini, Dewi sudah mulai bisa beraktivitas lagi. Dalam waktu dekat, dia akan segera kembali bersekolah untuk mengatasi ketertinggalannya.

Bunga yang dibawa Dewi pagi ini spesial disiapkan untuk Ahok yang sudah membantu Dewi mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Kompas TV Efektifkah Gaya Kepemimpinan Ahok? â?? Dua Arah Eps 08 Bagian IV.mp4
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com